Seni Ronggeng Gunung adalah jenis Kesenian Daerah khas dari Kabupaten Ciamis yang masih tetap eksis dan berkembang. Kesenian ini hidup dan berkembang di daerah Ciamis Selatan. Menurut cerita rakyat, kesenian Ronggeng gunung merupakan wangsit dari Patih Kidangm Pananjung kepada Dewi Siti Samoja yang pada waktu itu Siti Samboja pada wakru itu sedang dirundung malang, karena kekasihnya Raden Angga Larang gugur di medan perang. Untuk membalas dendam terhadap musuh-musuhnya maka Siti Samboja menyamar menjadi Ronggeng. Lirik-lirik lagu dalam ronggeng Gunung merupakan cetusan jiwa/ekspresi yang sedang gandung atau kasmaran kepada kekasihnya yang telah tiada.
Ronggeng Amen
Seni Ronggeng Amen merupakan pengayaan dari seni Ronggeng Gunung, perkembangannya sekarang telah melalui proses modifikasi dan daya kreatifitas pada idiom-idiom tari tradisi dan penyajiannya. Gaya penyajiannya Ronggeng Amen tetap menggunakan pola lingkaran dengan titik sentral, para penrinya berada di dalam lingkaran dengan dikelilingi oleh para penari laki-laki.
Jenis makanan kasha Ciamis yang banyak diproduksi oleh masyarakat, antara lain:
Galendo
Makanan ini terbuat dari sari pati kelapa minyak kelapa yang mengendap pada waktu pembuatan minyak kelapa, seterusnya diloah menjadi makanan yang enak dan gurih. Sekarang Galendo telah dikembangkan baik rasa maupun kemasanyadan pemasarannyapun telah menembus kota besar.
Pindang Gunung
Pindang Gunung adalah makanan sejenis Sop Ikan yang mempunyai rasa berbeda karena campuran bumbunyayang khas. Jenis makanan ini banyak dijumpai di Ciamis Selatan, khususnya Pangandaran, Parigi, Cijulang dan Cimerak.
Gula Aren, Gula Kelapa
Gula Aren adalah Gula Merah yang dibuat dari Pohon Aren yang banyak dproduksi di Kecamatan Langkaplancar, Panjalu, Tambaksari, Panumbangan dan Cikoneng, daerah pemasaranya ke Ciamis, Garut, Tasikmalaya, Bandung, Jakarta
Gula Kelapa adalah Gula Merah yang dibuat dari buah kelapa yang banyak diproduksi di Kecamatan Pangandaran, Pamarican, Cimerak, Lakbok, Sidamulih, Padaherang. Daerah pemasarnnya ke Ciamis, Garut, Tasikmalaya, Bandung, Jakarta.
Panjalu adalah salah satu kota kecamatan di wilayah utara Kab Ciamis Jawa Barat. Dalam kaitan dengan sejarah berdirinya Kabupaten Ciamis, peran Daerah Panjalu sangatlah strategis, mengingat di daerah ini terdapat beberapa penemuan yang menunjukkan asal muasal berdirinya sebuah kerajaan kuno. Di Panjalu terdapat Situ Lengkong (Panjalu) dan makam-makam para pendahulu Kerajan kuno tersebut. Konon, di kawasan Situ Lengkong itulah dahulunya menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Soko Galuh Panjalu. Dengan adanya penermuan-penemuan sejarah itu, maka Panjalu berkembang sebagai kota daerah wisata, baik wisata alam, wisata budaya maupun sebagai wisata ziarah. Pentingnya daerah Panjalu sebagai cikal bakal kerajaan Sunda Kawali, maka Pemerintah Propinsi Jawa Barat, pada tanggal 17 Maret tahun 2004 mengukuhkan panjalu sebagai desa wisata.
Kota ini terletak sekitar 35 km sebelah utara kota Kabupaten Ciamis atau 15 km sebelah barat Kota Kawali, berbatasan di sebelah utara dengan wilayah talaga Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan, suatu lingkup wilayah komunitas yang dulu dikenal sebagai pusat kerajaan Panjalu.
Wilayah berupa daerah perbukitan yang subur, di lereng utara gunung syawal dengan ketinggian sekitar 700 meter diatas permukaan laut. Disebelah barat laut dan utara daerah ini juga berupa perbukitan subur, lereng Gunung Bitung, Gunung Cendana dan Gunung Cakrabuana, dimana sungai Citanduy berasal, sehingga secara menyeluruh wilayah Panjalu merupakan daratan perbukitan yang diapit gunung- gunung sekitarnya.
Makam Prabu Harian Kancana
Temuan-temuan data kepurbakalaan, nilai- nilai sosial kultural serta jejak kesejahteraan lainnya yang kini masih terlestarikan, memberikan petunjuk tentang masa lalu kota itu. Sebagai kota kerajaan kuno yang dikenal sebagai kerajaan Soko Galuh Panjalu. Ibu kota Kerajaan itu dibangun pada areal suatu danau (situ) seluas 70 Ha, yang kini disebut Situ Lengkong, terletak disepanjang tepi utara kota Panjalu, sekarang terdapat tiga buah Nusa (pulau kecil). Pada situ tersebut yang masing- masing digunakan sebagai tempat bangunan Istana Kerajaan, Kepatihan dan staf kerajaan dan sebagai taman rekreasi. Pendiri ibu kota kerajaan adalah tokoh karismatik leluhur Panjalu bernama Borosngora Raja Panjalu islam pertama.
Wisatawan yang datang ke Panjalu pada umumnya adalah para penziarah mengunjungi Tokoh Raja Panjalu, teristimewa pemakaman Prabu Harian Kancana di Nusa Situ Lengkong (Situ Istana Kerajaan) serta danau itu sendiri yang bernuansa religius, disamping itu juga mengunjungi Musium Bumi Alit. Dimana disimpan benda- benda peninggalan bersejarah seperti Menhir, Batu Pengsucian, Batu Penobatan, naskah- naskah dan benda- benda pekakas peninggalan milik Raja-raja dan Bupati Panjalu masa lalu, terutama perkakas yang disebut benda pusaka Panjalu yang berupa Pedang, Cis dan Genta (lonceng kecil) peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora. (Sumber : Buku Sejarah Panjalu, Karangan R. Haris R. Cakradinata, SE)
Astana Gede
Terletak di Desa Kawali Kecamatan Kawali ± 21 km dari kota Ciamis kearah Utara. Disaini terdapat beberapa buah Batu Tertulis (Prasasti) yang merupakan cikal bakal bukti keberadaan kerajaan Sunda yang dibuat pada masa pemerintahan Prabu Niskala Wastu Kencana.
Salah satu dari batu tertulis tersebut bertulisakan ”Mahayunan Ayuna Kadatuan” yang dijadikan sebagai motto juang kabupaten Ciamis. Selain batu-batu prasasti terdapat pula peninggalan lainnya seperti dibawah ini.
1.Seperangkat batu disolit, yakni batu tempat pelantikan raja yang disebut Palangka.
2.Batu telapak kaki dan tangan dengan garis retak retak menggambarkan kekuasaan dan penanggalan (kalender).
3.Tedapat 3 (tiga) buah batu menhir:
-Batu Penyandaan
-Batu Panyandungan
-Batu Pamuruyan (alat untuk bercermin)
Situs Astana Gede merupakan tanda berharga yang menunjukkan informasi bahwa di daerah tersebut pernah tumbuh Pusat Kerajaan Sunda – Kawali. Bahkan disana terdapat satu kolam yang berbentuk ”kuali” yang airnya tak pernah kering. Istilah kolam berbentuk kuali ini, menjadi cikal bakal nama Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis.
Karangkamulyan (Ciung Wanara)
Terletak di Desa karangkamulyan Kecamatan Cijeungjing lebih kurang 16 km dari kota Ciamis ke arah Timur denga Fasilitas : Lapang parkir, kios-kios makanan, Rest Area, Mesjid, Toilet.
Caga Budaya ini merupakan peninggalan pusat Kerajaan Galuh Pusaka yang dikukuhkan oleh Sanghyang Parmadikusumah. Disini kita bisa melihat tempat-tempat bekas peninggalan dari legenda Ciung Wanara, salah satu seorang putra Sanghyang Permadikusumah.
Peninggalan peningglan tersebut antara lain:
1.Batu Pangcalikan ialah bekas singgasana dan tempat bermusyawarah raja.
2.Penyabungan Alam, tempat bekas Ciung Wanara menyambung ayam dengan Bondan Sarati.
3.Sanghyang Bedil.
4.Lambang Peribadatan.
5.Sumber Air Citeguh dan Cirahayu.
6.Makam Adipati Panaekan.
7.Pamangkonan.
8.Batu Panyadaan.
9.Patimunan
10.Leuwi Spatahunan tempat Bayi Ciung Wanara di buang (Dibuang di Sungai Citanduy)
Kampung Kuta
Terletak di Desa Karangpaninggal Kecamatan Tambaksari, masyarakat sampai saat ini masih tetap teguh melesatarikan budaya adapt leluhurnya yang masih tetap dipertahankan antara lain :
1.Rumah panggung yang harus beratap rumbia atau ijuk (tidak boleh permanen)
2.Bentuk rumah persegi dan tidak boleh berbentuk sikon
3.Penduduk yang meninggal harus dimakamkan di luar Kampung Kuta
4.Dilarang ke tempat keramat selama hari Senin dan Jumat.
5.Tidak boleh mengenakan pakiana serba hitam
6.dll
karena ketaatannya masyarakat kampung Kua menjaga kelestarian lingkungannya, pada tahun 2002 Kampung Kuta memperoleh penghargaan untuk kategori penyelamat lingkungan.
Urug Kasang
Urug Kasang berada di Kecamatan Tambaksari Desa Tambaksari ke arah timur laut dari Kota Ciamis, merupakan tempat ditemukannya fosil-fosil.
Fosil yang ditemukan di Urug Kasang umumnya diperkirakan sekitar 700 ribu sampai dengan 2 juta tahun.
Situs Gunung Susuru
Terletak di Desa Kertabumi Kecamatan Cijeungjing. Luas Situs inti 7 hektar yang dikelilingi oleh 2 sungai di bawahnya yaitu sungai Cimuntur dan sungai Cileueur.
Situs Gunung Suru merupakan tinggalan Punden Berundak dari masa Kerajaan Hindu (masa Klasik). Di sana terdapat 3 buah gua yang mempesona, satu buah sumur batu, 3 buah dolmen, 3 buah altaar dan peninggalan bergerak seperti manik-manik, keramik-keramik, senjata, batu pipisan, batu peluru, dll.
Objek wisata ini mempunyai 7 buah air terjun (curug) yang terdapat pada sebuah bukit dikaki gunung Sawal. Kita dapat menikmati keindahan dan keasrian ketujuh air terjun tersebut dengan cara mengitari bukit, menapaki jalan setapak mulai dari kaki bukit sampai ke puncak bukit dan kembali lagi.
Objek wisata ini terletak di Desa Sandingtaman Kec Panjalu 35 KM dari kota Ciamis kearah utara. Untuk menuju objek wisata ini dapat mengunakan kendaraan umum. Anda dapat naik dariterminal Ciamis jurusan Kawali Panjalu, atau langsung dari Bandung jurusan Ciawi via Panjalu.
Wobyek wisata ini sangat cocok bagi mereka yang hobby menekuni alam dengan berjalan kaki. Keindahan dan kesejukannya sangat cocok untuk berekreasi baik perseorangan maupun keluarga. Bahkan pengunjung bisa melakukan camping. Sumber air yang bersih sangat tersedia di daerah kaki bukit Gunung Syawal ini.
Kawasan wisata ini disebut Curug Tujuh, karena di area ini terdapat tujuh curug yang rata-rata ketinggiannya sekitar 50 meter. Jarak antar curug sekitar 1 sd 2 kilometer dengan arah mendaki. Tiap curug menempuh jalan yang sudah disusun pr trap tanah dengan batas batu-batu.
Jarak tempuh dari jalan Raya Panjalu kira – kira 5 kilometer. Jalannya sempit yaitu sekitar 3 meter dan apabila berpapasan dengan kendaraan, maka salah satu harus mengalah.
Untuk masuk ke kawasan wisata alam Tujuh Curug, setiap pengunjung dkenakan tarif sebesar Rp 3000,-
Green Canyon yang nama aslinya Cukang Taneuh terletak di desa Kertayasa Kec Cijulang 31 KM dari pangandaran ke arah selatan.
Objek wisata ini berupa aliran sungai Cijulang yang menembus gua dengan stalaktit dan stalaknit yang mempesona serta diapit oleh dua buah bukit dengan bebatuan dan rimbunya pepohonan menyajikan atraksi alam yang khas dan menantang.
Dimulut gua terdapat air terjun palatar sehingga suasana di wisata ini terasa begitu sejuk dan penuh nuansa petualangan. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya panjat tebing Rock Climbing, berenang, bersampan sambil memancing.
Untuk mencapai lokasi ini wisatawan dapat menggunakan perahu yang banyak tersedia di dermaga Ciseureuh, baik perahu temple maupun perahu kayuh.
Objek wisata ini berdekatan dengan objek wisata Batu Karas serta lapang terbang Nusawiru.
Fasilitas yang tersedia antara lain : Dermaga Perahu, Lapang Parkir,Kios Makanan/Minuman, Kios Cinderamata, Mushola dan MCK.
Pantai dengan Panorama yang memuakau berlatar belakang pulau Nusakambangan dan Pulau Nusawere ini terletak di desa Bagolo sebelum Pantai Karapyak denga jarak kurang lebih 85 km dari kota Ciamis. Dapat ditempuh melalui jalan darat dari Desa EMplak atau menggunakan Fray dari dermaga Majingklak atau Santolo.
Di Obyek wisata ini, pengunjung dapat melakukan kegiatan seperti : memancing, berkemah, berperahu pesiar serta melihat kegiatan nelayan tradicional dengan berbagai aktivitasnya.
Karapyak
Obyek Wisata ini terletak di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang, kurang lebih 87 km dari Kota Ciamis ke arah Selatan. Keadaan alam yang masih alami memungkinkan kita untuk bersabtai sambil melakukan kegiatan rekreasi seperti memancing, berkemah dan menikmati keindahan alam sambil berburu ikan ikan kecil, keong laut dihamparan batu karang.
Majingklak
Lokasi ini terletak di Muara sungai Citanduy dalam kawasan selat Nusakambangan tepatnya di Desa Pamotan Kecamatan Kalipucang 79 km dari Kota Ciamis.
Tempat ini merupakan Dermaga Kapal Ferry atau Kapal Pesiar menuju Pelabuahan Cilacap dan diharapkan menjadi saran penunjang untuk pembangunan di Wilayah Ciamis Selatan.
Terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya memancing, berwisata perahu, menyaksikan ikan pesut yang banyak terdapat di perairan ini, dll.
Saran yang tersedia : jalan beraspal menuju lokasi, tempat penjualan karcis, Dermaga papal Ferry, Kios makanan/minutan, dll.
Karang Tirta
Terletak di Desa Sukaresik Kecamatan Pangandaran kearah barat. Mempunyai keindahan alam, dengan muaranya yang apabila airnya surut dapat dikelilingi dengan berjalan kaki sambil melihat-lihat berbagai jenis kerang yang banyak berkembang biak.
Di objek wisata ini pengunjung selain dapat menikmati keindahan alam juga dapat melakukan rekreasi seperti bersampan, memancing, dan berkemah.
Fasilitas yang tersedia berupa kedai makanan/minuman dan pondok wisata.
Batu Hiu
Terletak di Desa Ciliang Kecamatan Parigi ± 14 km dari Pangandaran kearah selatan, memiliki panorama alam yang sangat indah. Dari atas bukit kecil dengan taman pantainya yang banyak ditumbuhi pohon-pohon Pandan Wong kita menyaksikan birunya Samudera Indonesia dengan deburan ombaknya yang menggulung putih.
Sekitar 200 meter dari pinggir pantai terdapat seonggok batu karang yang menyerupai ikan hiu, karena itulah tempat ini dinamakan batu hiu.
Fasilitas yang tersedia antara lain:Pondok Wisata, Kios makanan dan minuman, Kios cinderamata, lahan parkir, TIC (Tourist Information Centre) dan penangkaran penyu.
Batukaras
Objek wisata yang satu ini merupakan perpaduan nuansa alam antara objek wisata Pangandaran dan Batu Hiu dengan suasana alam yang tenang, gelombang laut yang bersahabat dengan pantainya yang indah membuat pengunjung kerasan tinggal di kawasan ini. Terletak di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang dengan jarak 34 km dari Pangandaran. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan antara lain: berenang, berperahu di bengawan, berkemah dan berselancar.
Fasilitas yang tersedia antara lain: Hotel, Rumah Makan, Camping Ground, Kios Cinderamata, sewaan papan selancar, dan ban renang.
Madasari
Pantai ini menyajikan panorama alam yang spesifik dengan pulau-pulau kecilnya berpadu dengan hijaunya dataran Masawah, dihiasi pula oleh batu-batu karang yang unik, dengan pantainya yang landai.
Terletak di Desa Masawah Kecamatan Cimerak ± 131 km dari Kota Ciamis ke arah selatan, dapat dijangkau dengan berbagai jenis kendaraan. Disekeliling objek ditumbuhi pepohonan hijau dengan hamparan dataran, serta didalamnya terdapat jalan setapak yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki menuju objek wisata objek wisata Batukaras.
Keusikluhur
Merupakan perpaduan antara alam pegunungan dengan panorama pantai. Dari sebuah bukit kita bisa menyaksikan bergeloranya Samudera Indonesia dengan gelombang laut selatan yang menghempas karang, sehingga tampak buih-buih di birunya laut lepas. Gelombang laut mengangkat pasir ke atas batu karang yang terjal sehingga orang menamakannya keusikluhur (keusik=pasir, luhur=tinggi).
Objek wisata ini terletak di Desa Kertamukti Kecamatan Cimerak dengan jarak 45 km dari Pangandaran ke arah Selatan.
Citumang
Terletak di Desa Bojong Kec Parigi 13 KM dari Pangandaran ke arah selatan, berada dalam kawasan jati milik perhutani. Memiliki keunikan tersendiri serasa memasuki dunia petualangan (adventure) yang penuh tantangan, menyusuri aliran sungai Citumang yang air nyasangat jernih, menerobos goa-goa karang, dan akar- akar pohon yang besar- besar dengan batuanya yang mempesona.
Kegiatan yang dapat dilaksanakan antara lain berenang, panjat tebing dan Cross Country. Goa didalamnya seakan menantang untuk dijelajahi.
Karangnini
Objek wisata ini terletak di Desa Empla, Kec Kalipucang 83 KM dari kota Ciamis kearah selatan. Dalam kesejukan hutan jati kita bisa menyaksikan birunya Samudra Indonesiadengan deburan ombaknya yang bergulung putih dengan latar belakang pulau Nusakambangan, terhampar batu-batu karang yang salah satunya menyerupai seorang nenek ( nini dalam bahasa Sunda) yang menggambarkan atau menjadi legenda seorang nenek yang begitu setianya menunggu si kakek datang sampai menjadi batu
Selain panorama pantai kita bisa dapat menyaksikan rimbunnya hutan yang didominasi pohon jati, terdapat flora dan fauna langka.
Gua donan
Merupakan gua alam dengan luas areal 2,5 hektar, memiliki panjang sekitar 500 meter dengan keunikan yang jarang terdapat di gua- gua lain dimana didalamnya terdapat lorong / ruangan luas yang berisi batu karang yang mirip binatang purba, kursi kerajaan serta dihiasi stalaktit dan stalaknit.
Terletak di desa Tunggilis Kec Kalipucang dipinggir kanan jalan Propinsi menuju Pangandaran, dengan jarak +72 KM dari kota Ciamis
Pangandaran adalah Objek wisata di Kabupaten Ciamis yang merupakan primadona pantai di Jawa Barat ini terletak di Desa Pananjung dengan jarak 92 km dari Kota Ciamis ke arah selatan. Dari arah Bandung berjarak sekitar 212 KM dengan melewati jalur Bandung – Ciamis – Banjar dan Pangandaran. Untuk menuju lokasi Pantai Pangandaran tidak lah sulit. Karena jalur jalan yang ada infrastrukturnya sangat memadai. Semua ruas jalan menuju Pantai Pangandaran sudah diaspal hotmix secara baik.
Bagi pengunjung yang tidak menggunakan kendaraan pribadi, maka dapat menggunakan jalur angkutan umum. Bila dari Kota Bandung dapat menggunakan Bus atau travel kearah Pangandaran langsung. Atau bila dengan bus bisa singgah dulu di Kab. Ciamis dan kemudian menggunakan bus atau mobil jenis elf menuju Pangandaran. Kandaran tersebut hadir setiap saat hingga pukul 10.00 malam.
Pantai Pangadaran memiliki berbagai keistimewaan, yaitu, kita dapat melihat terbit dan terbenamnya matahari dari tempat yang sama. Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan orang untuk berenang dengan aman. Kemudian, terdapat pantai dengan hamparan pasir putih yang luas dimana setiap pengunjung bisa melihat batu karang dan ikan-ikan hias dengan jelas. Pada pesisir pantai pasir putih ini pengunjung bisa melakukan penyelaman.
Untuk keselamatan pengunjung wisata pantai terdapat Tim Penyelamat atau Balawista yang dilengkapi peralatan pengmanan. Mereka setiap saat senantiasa beroperasi di pantai-pantai khususnya pantai Selatan. Berjaga-jaga dari kemungkinan adanya pengunjung yang tenggelam.
Di Kawasan Pangandaran, tidak saja merupakan kawasan pantai, tapi juga terdapat kawasan cagar alam seluas 530 Hektar yang didalamnya terdapat Goa-Goa Alam yang terbentuk ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Terdapat pula Goa Belanda sebagai tempat persembunyian tatkala mendapat serangan tentara Sekutu.
Goa Alam yang terbentuk itu didalamnya terdapat bebatuan stalagtit (endapan berbentuk batuan keras) dan batu-batuan granit yang menggantung di langit-langit goa. Bantuan granit itu bila disorot dengan lampu senter, akan mengeluarkan cahaya yang indah.
Terdapat empat buah goa, yaitu meliputi : Goa Lanang, Goa Rengganis, Goa Sumur Mudal, dan Goa Miring.
Disbut Goa Lanang karena didalamnya terdapat bantuan endapan yang berbentuk seperti kemaluan laki-laki. Disebut goa Rengganis, karena disana terdapat sumber mata air jernih dan tawar yang konon dahulunya menjadi tempat Dewi Rengganis mandi ketika abad kerajaan Sunda yang berpusat di Ciawi Ciamis. Barangsiapa yang mandi atau mengusap muka, konon akan segera mendapatkan jodoh. (ini hanya sekedar dogeng).
Disebut Goa Miring, karena kalau masuk kedalamnya harus memiringkan badan sejauh 30 meter dan bila tidak, maka tidak akan bisa masuk. Kemudian, disebut Goa Sumur Mudal, karena didalamnya terdapat sumber air yang terus-menerus menetes dan ketika ditampung dengan enber atau tempat lainnya akan “mudal”, airnya tumpah karena penuh.
Di Pantai Pangadaran, setiap pengunjung dapat melakukan antara lain berenang, berperahu pesiar, memancing, keliling dengan sepeda, para sailing, jetski, dan lain-lain.
Infrastruktur lainnya yang tersedia dan menjadi persyaratan suatu kawasan wisata yaitu, adanya Lapang Parkir yang cukup luas. Hotel, restoran, penginapan, pondok wisata dengan tarif yang bervariasi. Pelayanan pos, telekomunikasi dan money changer. Gedung bioskop, diskotik. Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata. Bumi perkemahan. Sepeda dan ban renang sewaan, parasailing, jetski, banana boat.
Atraksi wisata yang rutin diselenggarakan antara lain: Festival Layang-Layang/Pangandaran Kite Festival, Pemilihan Putra Putri Pariwisata, Hajat Laut, Pangandaran Lautan Scooter, dan lain-lain.
Fasilitas yang menjadi hal pokok bagi kawasan pantai, kini sudah lengkap tersedia di Pantai Pangandaran. Kawasan perhotelan dari mulai tingkat melati sampai hotel berbintang. Bungalow dan penginapan untuk keluarga bertebaran di sekitar pantai Pangandaran. Rate harganya cukup kompetitif . Di hari biasa, harganya berkisar Rp 100 ribu-an sampai Rp 250 ribuan. Di hari week end atau hari libur / hari raya harga bergerak naik dengan pertambahan sekitar 10 % hingga 20 %. Perubahan ini secara rutin dilakukan.
Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran merupakan hutan sekunder tua yang berumur antara 50 – 60 tahun mendominasi kawasan TWA Pangandaran. Selebihnya adalah sisa-sisa hutan primer yang tidak luas dan terpencar letaknya, serta sedikit hutan pantai. Pohon-pohon di hutan sekunder tua di dalam kawasan TWA Pangandaran memiliki ketinggian rata-rata antara 25 – 35 m, dengan jenis-jenis yang dominan diantaranya Laban (Vitex pubescens). Ki segel (Dillenia excelsa) dan marong (Cratoxylon formosum), juga terdapat beberapa jenis pohon peninggalan hutan primer seperti Pohpohan (Buchania arborescens), Kondang (Ficus variegata), dan Benda (Disoxyllum caulostachyllum). Pohon-pohon tersebut umumnya ditandai oleh tumbuhnya jenis tumbuhan liana dan epifit.
Hutan pantai hanya terdapat di bagian timur dan barat kawasan. Ditumbuhi pohon formasi Barringtonia, seperti Butun (Barringtonia aseatica), Ketapang (Terminalia catappa), Nyamplung (Callophyllum inophyllum) dan Waru Laut (Hibiscus tiliaceus).
Dengan berbagai ragam floranya, kawasan taman wisata alam Pangandaran merupakan habitat yang cocok bagi kehidupan satwa-satwa liar. Jenis satwa liar yang dapat dijumpai pada kawasan ini antara lain : Tando ( Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), lutung (Presbytis cristata), kalong (Pteropus campyrus), Banteng (Bos sondaicus), Rusa (Cervus timorensis), kancil (Tragulus javanica), dan landak (Hystrix javanica).
Sedangkan jenis-jenis burung yang dapat dijumpai antara lain burung Canghegar (gallus varius), Tlungtumpuk (Magalaema javensis), Cipeuw (Aegitina tiphia), Larwo (Copsychus malaharicus) dan jogjog (Pycnonotus plumosus).
Jenis Amphibi yang dapat ditemui diantaranya adalah Katak pohon (Rhacopnorus leucomistak), Katak buduk (Bufo melanostictus), dan Bancet (Rana limnocharis). Sedangkan jenis Reptilia yang dapat ditemui diantaranya adalah Biawak (Dracopolon sp), tokek (Gecko gecko) dan beberapa jenis ular, antara lain Ular pucuk (Dryopsis prasinus).
Potensi Wisata
Selain obyek wisata berupa hutan alam maupun tanaman, daya tarik yang lain adalah pantai pasir putih, goa alam dan peninggalan sejarah serta Batu Kalde. Berikut uraian dari masing-masing obyek wisata alam tersebut.
a. GUA KERAMAT ATAU GUA PARAT Menurut cerita gua ini dahulunya merupakan untuk bertapa dan bersemedi oleh beberapa Pangeran dari Mesir yaitu Pengeran Kesepuluh (Syech Ahmad), Pangeran Kanoman (Syech Muhammad), Pangeran Maja Agung dan Pangeran Raja Sumenda Pangeran Maja Agung mempunyai istri empat yang salah satu istrinya bernama Dewi Cimilar Putri Jin, mempunyai seorang Putri bernama Dewi Ranggasmara.
Pangeran Pangeran Batara Sumenda adalah kakak dari Pangeran Maja Agung. Pada suatu hari Pangeran Maja Agung memanggil kedua putranya Pangeran Ahmad dan Pangeran Muhammad untuk memberikan tugas untuk mengislamkan daerah Ciamis Selatan.
Pangeran Maja Agung percaya bahwa kedua anaknya dapat menjalankan tugasnya karena mereka mempunyai kesaktian dari sepuluh jimat yang disebut Konco Kaliman. Adik tirinya yang bernama Dewi Ranggasmara pernah meracuni kedua kakaknya karena menginginkan jimat, akan tetapi perbuatannya segera diketahui. Sebagai pembalasannya kakaknya hendak memperkosa adiknya tetapi hal itu tidak sempat dilakukan karena sempat diketahui oleh penakawannya. Pada hari yang telah ditentukan Pangeran Ahmad dan Muhammad pergi untuk menjalankan tugasnya akan tetapi Pangeran Maja Agung tidak mendapat berita tentang putranya. Kemudian mengutus kakaknya Pangeran Raja Sumenda untuk mencarinya. Pangeran Raja Sumenda pergi sendirian dari Mesir, beliau mendengar suara yang memberitahukan bahwa kedua keponakannya ada dalam sebuah gua. Setelah ketemu kemudian melapor kepada Raja Maja Agung, tidak lama kemudian beliau menyusul dan bersama-sama bersemedi di gua ini yang sekarang diberi nama Gua Keramat. Didalam gua ini terdapat dua kuburan yang bukan sebenarnya, hanya sebagai tanda saja bahwa ditempat inilah syech Ahmad dan Muhamad menghilang (tilem).
b. GUA PANGGUNG
Menurut cerita yang berdiam di gua ini adalah Embah Jaga Lautan atau dibesutpula Kiai Pancing Benar. Beliau merupakan anak angkat dari Dewi Loro Kidul dan ibunya menugaskan untuk menjaga lautan di daerah Jawa Barat pada khususnya dan menjaga pantai Indonesia pada umumnya oleh karena itu beliau disebut Embah Jaga Lautan
Sebenarnya Embah Jaga Lautan ini berasal dari Mesir yang ditugaskan untuk menyiarkan agama Islam. Beliau mempunyai isteri 7 orang yang setiap malam beliau bergiliran menengok salah satu ketujuh isterinya. Ketujuh isterinya itu selalu bertengkar satu sama lain. Pada satu hari isterinya yang ketujuh tidak sempat ditengok karena beliau pergi memancing. Pancing yang digunakann tidak berbentuk melingkar akan tetapi lurus dan ikan yang didapatnya disebut ikan Topel karena ikan tersebut menempel pada pancingnya. Setelah beliau mempunyai ikan Topel tersebut ketujuh isterinya kemudian rukun bersama, maka oleh karena itu beliau disebut juga Kiai Pancing Benar dan sampai sekarang masih banyak orang yang menangkap ikan tersebut karena masih percaya akan khasiatnya. Disebut Panggung karena didalam gua ini terdapat tempat seperti panggung yang dipakai untuk sembahyang para wali atau orang-orang yang akan naik haji ke Mekkah.
c. GUA LANANG Menurut cerita gua ini dulunya merupakan Keraton yang pertama Kerajaan Galuh, sedangkan Keraton yang kedua terdapat di Karang Kamuyaan Ciamis. Raja Galuh ini laki-laki (Lanang) yang sedang berkelana.
d. BATU KALDE ATAU SAPI GUMARANG Ditempat ini menurut cerita tinggal seorang sakti yang dapat menjelma menjadi seekor sapi yang gagah berani dan sakti. Sapi Gumarang adalah nakhoda kapal, pada suatu hari Sapi Gumarang ini diutus untuk membeli padi kedaerah Galuh, akan tetapi tidak berhasil sebab Raja Galuh tidak mengijinkan berhubungan persediaan padi untuk daerah itu sendiri belum mencukupi.
Nakhoda kapal sangat marah mendengar hal itu kemudian dia mengutus Sapi Gumarang untuk merusak seluruh Galuh dan sekitarnya. Sapi Gumarang dapat menjalankan tugasnya dengan baik terbukti seluruh padi baik yang berada di lumbung dan disawah terkena hama. Raja Galuh sangat terkejut dengan keadaan ini dan beliau yakinhal ini pasti dilakukan oleh utusan Nakhoda, kemudian beliau menyusun putra angkatnya Sulanjana untuk mencari Sapi Gumarang dan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dan akan membantu Kerajaan Galuh apabila terserang hama.
e. RENGGANIS Cerita ini berawal dengan adanya sebuah pemandian berupa sungai kepunyaan seorang Raja bernama Raja Mantri. Pada suatu hari Raja Mantri pergi melihat-lihat pemandiannya, kebetulan waktu itu Dewi Rengganis dan para Inangnya sedang mandi.
Dewi Rengganis adalah putri dari kayangan, karena terdorong oleh perasaan hatinya kemudian Raja Matri mengambil pakaian Dewi Rengganis. Alangkah terkejutnya sang Dewi karena pakaiannya sudah tidak ada pada tempatnya, Inangnya disuruh untuk mencarinya akan tetapi tidak berhasil. Karena kesalnya Dewi Rengganis kemudian berkata barang siapa menemukan bajunya maka akan dijadikan saudara bila perempuan dan bila laki-laki akan dijadikan suami.
Semua perkataan Dewi terdengan oleh Raden Mantri kemudian dia keluar dari persembunyiannya. Untuk menepati janji, Dewi Rengganis bersedia menjadi istri Raden Raja Mantri.
Setelah menikah kemudian pemandian ini diserahkan kepada Dewi Rengganis. Sejak itu pemandian itu dinamakan Cirengganis dan sampai sekarang banyak orang yang masih percaya akan khasiat apabila mandi disana.
Fasilitas
Sarana dan prasarana yang telah tersedia di TWA Pangandaran antara lain berupa pintu gerbang, loket karcis, ruang informasi, shelter, jalan setapak, tempat parkir dan pos jaga.