Tampilkan postingan dengan label Bandung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bandung. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Maret 2010

Wisata Pilihan Jawa Barat

Wisata Pilihan

Jika Anda mengunjungi Provinsi Jawa Barat, tempat-tempat berikut ini tidak boleh Anda lewatkan, yaitu:


MASJID KUBAH EMAS (KOTA DEPOK)

Masjid Kubah Emas yang terletak di Kota Depok ini disebut sebagai salah satu masjid termegah di Asia Tenggara melebihi Masjid Istiqlal di Jakarta. Masjid yang diresmikan pada tanggal 31 Desember 2006 diberi nama Masjid Dian Al Mahri. Bentuk bangunan ini sekilas mirip dengan Taj Mahal di India, yaitu pada bentuk kubah utamanya yang dilapisi emas 24 karat. Luas bangunan sekitar 8.000 meter persegi. Pada bagian luar terdapat taman luas yang ditumbuhi pepohonan sehingga menciptakan kesan rindang. Pengunjung yang ingin berwisata rohani ke masjid ini dapat mengikuti kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh pihak pengelola masjid, diantaranya tausiyah umum setiap hari Selasa, Rabu, Sabtu, dan Minggu pada pukul 10.30—12.00 WIB.


KEBUN RAYA BOGOR (KOTA BOGOR)

Kebun seluas 87 hektar ini terletak di tengah Kota Bogor. Pada akhir pekan atau hari libur kawasan Kebun Raya selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Gubernur Jenderal Raffles adalah orang yang pertama kali menggagas pembukaan kebun raya. Namun orang yang pertama kali mengubah halaman luas Istana Bogor menjadi kebun yang digunakan untuk meneliti tumbuh-tumbuhan adalah seorang ahli botani dari Jerman Professor C.G.C Reinwardt. Halaman istana tersebut kemudian menjadi Kebun Raya Bogor dan dibuka resmi untuk umum pada 18 Mei 1817. Wisatawan dapat berjalan-jalan menikmati kesejukan kawasan kebun raya ini sambil mengenal berbagai macam jenis tanaman dan menikmati keindahannya. Kebun Raya Bogor memiliki koleksi lebih dari 15.000 spesies pohon dan tanaman termasuk 400 macam pohon palem. Kebun ini juga dihiasi dengan kolam air dengan tanaman teratai dan sungai kecil. Rumah anggrek yang terdapat di kebun raya ini memiliki koleksi lebih dari 300 varietas tanaman anggrek.


TAMAN SAFARI INDONESIA (KABUPATEN BOGOR)

Salah satu obyek wisata yang paling menyenangkan untuk keluarga di kawasan puncak adalah Taman Safari Indonesia. Berbagai jenis hewan dapat disaksikan di tempat ini. Taman Safari Indonesia berlokasi di wilayah Cisarua yang berada sekitar 20 Km dari Bogor. Taman Safari memiliki kawasan terbuka dimana hewan-hewan buas seperti singa dan harimau serta hewan-hewan lainnya berkeliaran dengan bebas sebagaimana mereka hidup di habitat aslinya. Para pengunjung dapat bersafari membawa kendaraan mereka langsung memasuki kawasan hutan dan melihat hewan-hewan yang tidak merasa terganggu dengan kedatangan pengunjung.


TAMAN WISATA MEKARSARI (KABUPATEN BOGOR)

Terletak di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol, Taman Wisata Mekarsari yang memiliki luas 264 hektar ini memiliki koleksi lebih dari 100.000 tanaman yang terdiri dari 78 family, 362 species, 1.463 varietas dan 37.000 pohon. Taman wisata ini tidak hanya menawarkan kegiatan rekreasi, tetapi juga merupakan sarana konservasi, reboisasi, dan edukasi. Tempat wisata ini dilengkapi dengan fasilitas untuk mengelilingi taman wisata dengan menggunakan kereta keliling, mobil wisata, atau sepeda tandem. Kegiatan agrowisata dapat dilihat di pusat pembibitan dimana terdapat kegiatan penelitian, pemeliharaan dan pelatihan bagi pengunjung yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai tanaman buah yang ada di taman wisata ini. Selain itu, terdapat pula kedai buah, toko souvenir buah-buahan, pujasera, villa di hutan kebun buah, panggung hiburan dan fasilitas outbound.


PABRIK KEJU CHIC, BAROS (KABUPATEN SUKABUMI)

Wisata menarik yang dapat dilakukan sambil mencicipi keju asli buatan Indonesia dapat dilakukan di Baros, Sukabumi. Bertempat di Desa Sasagaran, Baros pabrik pembuat keju ini menawarkan sebuah wisata unik untuk melihat pembuatan keju disertai pemandangan alam yang sejuk di sekitarnya. Selain melihat bagaimana keju dibuat, pengunjung juga dapat membuat keju atau selai strawberry sendiri. Terdapat paket tur keliling pabrik keju untuk kunjungan wisata yang singkat yang disediakan oleh pihak pengelola kawasan wisata ini. Untuk mencapai tempat ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Sukabumi menuju Baros yang berjarak sekitar 7 Km.


PANTAI PELABUHAN RATU (KABUPATEN SUKABUMI)

Pelabuhan Ratu terletak sekitar 90 Km di selatan Bogor dan merupakan kawasan peristirahatan di tepi pantai yang cukup populer. Kota kecil ini terletak di pinggir teluk yang berbentuk tapal kuda dengan pantai berpasir hitam. Kawasan ini memiliki panorama yang cantik karena memiliki wilayah perbukitan, areal persawahan, hamparan pasir pantai yang melatari pemandangan birunya Samudera Hindia. Selain dapat melakukan kegiatan seperti berenang di pantai, berperahu, jalan-jalan di kawasan hutan tropis, pengunjung juga dapat menikmati ombak dengan berselancar. Pantai Cimaja yang berada di kawasan Pelabuhan Ratu merupakan salah satu tempat surfing (olahraga selancar) yang cukup menarik dan diminati banyak wisatawan. Akomodasi di kawasan ini beragam mulai dari hotel bintang empat sampai penginapan dengan harga yang murah.


GUNUNG TANGKUBAN PARAHU (KABUPATEN BANDUNG)

Gunung api dengan ketinggian 2076 meter dari permukaan laut ini terletak di Lembang, sekitar 28 Km di sebelah utara kota Bandung yang dapat dicapai dalam waktu 30 menit. Terdapat beberapa kawah di Gunung Tangkuban Parahu yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Keunikan gunung ini adalah karena dari kejauhan bentuk gunung ini seperti perahu yang terbalik dan terdapat Legenda Sangkuriang yang menjelaskan kenapa bentuk gunung ini seperti perahu terbalik. Tangkuban Parahu memiliki udara yang cukup sejuk dan biasanya diselimuti kabut di puncak gunungnya. Seringkali udaranya sangat dingin sehingga ada baiknya kita menyiapkan pakaian hangat di samping mengandalkan kehangatan dari jajanan seperti jagung bakar, ketan bakar, dan makanan lainnya yang banyak dijual di sekitar kawasan wisata ini.

Tak lengkap rasanya jika hanya berkunjung ke Tangkuban Parahu dan melewatkan panorama alam Lembang yang sejuk. Terdapat berbagai macam tempat wisata khususnya untuk para pecinta alam. Kuliner khas dari Lembang yaitu susu murni dan ketan bakar yang terkenal bisa didapatkan di Pasar Lembang maupun di tempat-tempat makan di sekitarnya.


KAWASAN GASIBU (KOTA BANDUNG)

Kawasan Gasibu merupakan tempat yang sangat ramai dikunjungi pada Sabtu malam dan Minggu pagi oleh sebagian besar warga Kota Bandung. Lapangan Gasibu yang berada di depan Gedung Sate sering dijadikan tempat penyelenggaraan acara-acara hiburan sehingga pada akhir pekan jalan-jalan di sekitar kawasan ini menjadi macet. Pada hari minggu, selain digunakan sebagai lapangan olahraga, di sekitar Gasibu ini merupakan pasar minggu yang ramai oleh penjual yang menjajakan berbagai macam barang, makanan, dan jajanan khas Kota Bandung. Selain kegiatan olahraga dan wisata kuliner, pengunjung juga dapat menikmati kemegahan arsitektur dari bangunan yang merupakan kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Bangunan yang dirancang oleh arsitek J.Gerber dan dibangun pada tahun 1920 ini dinamakan Gedung Sate karena pada puncak atap gedung ini terdapat ornamen yang berbentuk seperti sate. Ke arah utara Lapangan Gasibu terdapat Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, yang di dalamnya terdapat taman yang bisa dijadikan sebagai tempat jogging.

Ke arah timur Lapangan Gasibu terdapat Museum Geologi yang yang dulunya merupakan gedung Jasa Geologi Belanda. Museum ini memiliki koleksi barang-barang yang terkait dengan gunung api dan fosil-fosil hewan dan manusia, termasuk sebuah model tengkorak manusia Jawa kuno. Terdapat pula penjelasan mengenai sejarah pembentukan Danau Bandung dan kebudayaan masyarakat Sunda di masa lampau. Di dalam kompleks Gedung Sate juga terdapat sebuah museum yaitu Museum Pos dan Telekomunikasi yang menyimpan koleksi benda-benda pos dari waktu ke waktu.


SAUNG ANGKLUNG MANG UDJO (KOTA BANDUNG)

Pertunjukan angklung yang sudah terkenal sampai mancanegara dapat dinikmati di tempat asalnya yaitu di Saung Angklung Udjo di Kota Bandung. Saung angklung ini terletak di bagian timur Kota Bandung yaitu di Jalan Padasuka, tak jauh dari Terminal Cicaheum. Pertunjukan kesenian asli Sunda ini mengundang banyak wisatawan untuk datang, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Di saung angklung ini, wisatawan tidak hanya dapat melihat pertunjukan musik bambu, tetapi juga dapat membeli oleh-oleh kerajinan khas Sunda seperti wayang golek, dan replika angklung atau alat musik tradisional Sunda lainnya.


KAMPUNG NAGA (KABUPATEN TASIKMALAYA)

Kampung Naga merupakan desa tradisional masyarakat Sunda yang masih murni dimana tata kehidupan masih diatur berdasarkan tradisi dan adat setempat. Di kampung ini dapat ditemukan bangunan rumah penduduk yang bergaya Sunda asli dengan kondisi alam yang masih sangat alami. Sebenarnya kampung ini memiliki corak kehidupan yang tertutup seperti halnya masyarakat Baduy di Banten. Wisatawan diperbolehkan masuk akan tetapi harus didampingi oleh pemandu dan atas seizin masyarakat setempat. Untuk mencapai tempat ini wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum dari Garut menuju Neglasari yang berjarak sekitar 26 Km dari Garut.


KERAJINAN ANYAMAN RAJAPOLAH (KABUPATEN TASIKMALAYA)

Tasikmalaya dikenal dengan kerajinan anyaman dari rotan dan mendong, kerajinan bordiran, serta kelom geulisnya. Kerajinan anyaman berbentuk tas, sandal, ataupun pernak-pernik rumah tangga bisa didapatkan langsung di sentra kerajinan di Desa Rajapolah dengan harga yang relatif murah.


PANTAI PANGANDARAN (KABUPATEN CIAMIS)

Pantai Pangandaran adalah kawasan wisata pantai yang paling populer di Jawa Barat. Wisatawan yang datang ke pantai ini berasal dari lapisan yang beragam, mulai dari lapisan menengah ke bawah hingga menengah atas. Pangandaran memiliki pantai yang berpasir hitam, dan karena ombaknya yang besar serta arusnya yang kuat terkadang sangat berbahaya untuk berenang, namun demikian tempat ini merupakan tempat yang menarik untuk dijelajahi.

Selasa, 23 Februari 2010

Taman Bunga Cihideung

Selalu menyenangkan ketika sampai ke daerah Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung ini. Lembah-lembah di celah perbukitan tempat kerumunan pepohonan tropis, kini bertambah fungsinya menjadi area pembibitan tanaman hias,industri tanaman hias dan outlet-nya memegang peranan penting dalam menciptakan pesona kawasan ini.
Industri wisata, taman dan tanaman hias Cihideung, lokasinya sekira 4,7 km dari tikungan jalan Setiabudi-Sersan Bajuri tadi dengan ketinggian sekira 1.100 meter di atas permukaan laut.

Pekarangan rumah-rumah penduduk nyaris tak ada yang ”menganggur”, selalu ada polybag-polybag berisi tanaman hias. Sekira 80% dari penduduk desa ini memang berprofesi sebagai petani bunga, baik bunga potong maupun bunga tanaman hias. Namun sebagian besar menanam tanaman hias yang dipasarkan di seantero negeri, terutama untuk kota besar terdekatnya seperti Bandung dan Jakarta.
Cihideung merupakan surga bagi para penyuka dan pemburu tanaman hias. Kontraktor pertamanan akan memilih langsung memborong tanaman dari petaninya dalam jumlah besar, karena harganya bisa cukup miring. Sama halnya seperti dekorator ruang pernikahan, tempat ini menjadi klien penting untuk menyewa dan membeli taman instan. Banyak wisatawan mengakui, tempat ini mampu menetralisasi letih yang menggigit pada hari-hari kerja. Pada masa-masa libur, banyak wisatawan domestik yang menyerbu Kota Bandung, Cihideung pun kecipratan gempuran pelancong. Sehingga kawasan ini tumbuh dan berkembang sangat pesat. Semenjak warga desa ini mulai membudidayakan tanaman hias dan bunga potong, nama desa ini menjadi harum. Tahun 1990-an adalah waktu titik tolak maraknya wisata bunga di sini. Aneka jenis tanaman dijual. Bukan hanya produk lokal, mereka juga membeli benih-benih dari luar negeri yang dikembangkan di kawasan yang berhawa sejuk ini. Pangsa pasar tanaman hiasnya sangat menjanjikan. mulai dari kebutuhan rumah tangga, gedung, kafe, hotel, dan untuk dekorasi pesta. Untuk pasar bunga potong, kerap kali membeludak di masa-masa hari raya, Natal dan tahun baru.
Tanaman hias ini juga sebagai bahan pasokan showroom tanaman hias di Kota Bandung. Bandung memiliki kawasan jual tanaman hias di Taman Cibeunying (dekat Cilaki-Cisangkuy). Di Tegallega, Sarijadi, Ujungberung, Jalan Soekarno Hatta-Buahbatu, Kiaracondong, Kopo, dan banyak lagi. Sementara untuk pasar bunga potong, beberapa tempat seperti di Jalan Wastukencana, Astanaanyar, Jalan Pandu dan pasar kembang tikungan Jalan Palasari Bandung, sudah banyak dikenal.
Semarak warna mempercantik pagi di kecamatan Parongpong, Desa Cihideung. Aroma bunga dan dedaunan serta rumput menelusup ke urat darah dan pernapasan, segar lahir dan batin. Banyak wisatawan memilih bermalam di salah satu vila atau penginapan di kawasan Bandung Utara. Bagi mereka adalah kesempatan emas penuh kesan, jika diisi dengan jalan kaki menyusuri Jalan Sersan Bajuri.
Ada yang mengenakan baju olah raga, menyusuri pagi. Tampak beberapa wanita singgah di tiap-tiap outlet tanaman hias. Dengan berjalan kaki, setiap penjual dapat mereka singgahi. Sambil gerak badan, seorang ibu menjelaskan alasannya berjalan kaki. Tawar -menawar tanaman bisa terjadi. Jika tahu harga, biasanya kita dapat mengetahui apakah harga yang ditawarkan terlalu mahal atau tidak.
Aneka jenis geranium ditata dalam warna-warna mencolok mata. Anggrek juga dijual di kawasan ini. Hampir semua jenis tanaman hias yang sedang tren dapat dibeli di sini. Jika membeli dalam partai besar, harganya bisa jauhlebih miring. Bonsai-bonsai dengan bentuk menarik, yang mungkin usianya sudah belasan tahun, bahkan lebih, juga dijual di sini. Teknologi penyambungan dan okulasi , penyangkokan , tampak amat dikuasai pengrajin tanaman hias. Cemara udang , adenium atau kamboja Jepang dan aneka jenis kamboja yang tengah menjadi tren pertamanan dikembang biakkan.
Tempat-tempat pengembang biakannya bisa di pekarangan rumah penduduk, atau membentang di lembah dan lahan-lahan kosong, berderet rapih dalam petak-petak teratur. Untuk tanaman yang kurang kuat matahari, tampak bergantungan di tenda-tenda beratap. Luar biasanya lagi, bagi penggemar tanaman buah dalam pot, tanaman buah cangkok sampai biji, dijual lengkap disini. Tanaman buah langka yang sulit didapat semisal buah nona, atau tanaman leci, dapat kita buru. Tentunya harus lebih getol mengunjungi setiap outlet.
Untuk berbelanja tanaman hias, sebaiknya jeli menawar. Meski harga yang ditawarkan relatif miring, berkisar antara 2.000,00 rupiah sampai ratusan ribu bahkan untuk bonsai bisa mencapai jutaan rupiah. Bagi penggemar bunga teratai, serta aneka jenis bunga-bunga air / rawa, pasti bakal terkesima melihat betapa lengkap dan beragamnya tanaman rawa. Hanya para penjual, memasang tarif belasan sampai puluhan ribu rupiah. Karena di antara teratai tersebut, ada yang benihnya diimpor dari Korea, Jepang, dan Cina. Tanaman rawa yang diimpor dari Amazon, memiliki batang seperti pohon pisang, daunnya menyerupai keladi besar harus ditanam dalam lumpur yang terendam air. Harganya bisa mencapai 600.000,00 rupiah.
Cuci mata dan belanja bunga di Cihideung memang beda. Karena bisa disambung dengan atraksi wisata lain di desa yang berdekatan dengan Cihideung. Semisal meneruskan perjalanan ke Lembang untuk menikmati berbagai makanan lezat. Atau jika ingin menyusuri kebun sayuran seperti wortel, kubis, brokoli, dll, cukup bergerak ke arah barat, menggapai Desa Cigugur Girang yang terkenal dengan produk sayurannya. Belanja langsung dari petaninya, bisa saja lebih murah. Dengan catatan, kita tahu harga pasar.
Akses jalan menuju Ciwaruga merupakan jalan tembus ke arah Jalan Gegerkalong Hilir, Bandung. Lalu jika berbelok menuju Jalan Kolonel Masturi, kita dapat mencapai Kota Cimahi. Sementara di Jalan Sersan Bajuri yang tembus ke arah jalan Setiabudi, juga terdapat akses Jalan tembus ke Lembang. Hanya harus diingat, untuk berjalan-jalan ke kawasan ini, sebaiknya dihindari menggunakan mobil ukuran maksi seperti bus dan mikrolet karena jalannya memiliki kelebaran pas-pasan dan sulitnya lahan parkir.
Maka untuk cuci mata di kawasan Wisata Bunga Cihideung, lebih nyaman jika berjalan kaki di pagi hari dan memarkir kendaraan di penginapan. Atau jika kurang kuat berjalan kaki, gunakan mobil yang tak terlalu lebar dan kondisi fit untuk menanjak dan melewati jalan macet.
Selain itu, nasib Cihideung dan sekitarnya mulai ditumbuhi belantara vila, kafe dan beton-beton berat. Tak heran jika atmosfer pegunungannya mulai sedikit tercemar. Terlebih di akhir pekan, Jalan Setiabudi dan mulut jalan Sersan Bajuri kerap kali ikut dilanda macet dan hawa panas. Maka berwisata di pagi hari, akan menjadikan perjalanan wisata lebih menyegarkan.

Cimanggu

Taman Wisata Alam Cimanggu dengan luas 154 ha dan blok pemanfaatan 65 ha menurut administrasi pemeritahan termasuk wilayah Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten DT II Bandung. Ditinjau dari segi pengelolaan hutannya termasuk Resort KSDA Cimanggu, sedangkan wilayah pengelolaan Perum Perhutani termasuk RPH Cimanggu, BKPH Ciwidey dan Tambak Ruyung Timur, KPH Bandung Selatan.
 
Menurut klasifikasi Scmidt dan Ferguson, Cimanggu dan sekitarnya termasuk tipe iklim B dengan curah hujan rata-rata 3.743 – 4.046 mm per tahun dengan bulan kering maksimal 4 – 3 bulan kering, bulan kering minimal 1,6 – 2,1 sedangkan untuk bulan basah maksimal sebesar 12 dan bulan basah minimal 8,7 – 9,4 serta kelembaban udara 90 persen.
 
Keadaan lapangannya umumnya bergelombang dengan kemiringan 3% - 5% dan berada pada ketinggian 1.225 – 1.350 meter dari permukaan laut. Puncak Gunung Patuha/Gunung Sepuh dengan ketinggian 2.434 dpl.

 
Potensi Wilayah

Image Kawasan TWA Cimanggu yang termasuk kedalam tipe hujan tropis dataran tinggi memiliki pohon yang cukup banyak jenisnya yaitu diantaranya : puspa (Schima wallichii), rasamala (Altingia excelsa), pasang (Querqus sp), kihujan (Engelhardia serrata), kitembaga (Eugenia cuprea), saninten (Castanopsis argentea), baros (Magleatea glauca).
 
Selain hutan alam juga terdapat hutan tanaman rasamala yang penanamannya dimulai sejak tahun 1937, pinus ditanam tahun 1965 dan kayu putih (Eucalyptus), ditanam tahun 1985 – 1988.
 
Sebagai ciri dari hujan tropis, jenis-jenis epifit danl iana serta beberapa jenis anggrek dapat batang-batang pohon, antara lain anggrek kadaka ( Drynaria spp), Anggrek Japati (Phalaenopsis spp), dan kumpai (Lycopodium carimatum). Liana yang terdapat pada kawasan ini mayoritas berkayu serta mempunyai batang yang panjang, besar dan memanjat sampai tajuk-tajuk pohon.
 
Dengan berbagai ragam floranya, kawasan taman wisata alam Cimanggu merupakan habitat yang cocok bagi kehidupan satwa-satwa liar. Jenis satwa liar yang dapat dijumpai pada kawasan ini antara lain : Surili (Presbytis comata), babi hutan (Sus Vitatus), rusa (Cervus timorensis), kancil (Tragulus javanica), macan kumbang (Panthera pardus), kijang (Muntiacus muntjak), ayam hutan (Galus gallus dan g. varius). Sedangkan jenis-jenis burung yang dapat dijumpai antara lain burung belibis (Dendro sygna javanica), tekukur (Sreptopelia chinensis), gagak (Carpus enca), serta burung pipit (Lonchura leucogastroides)
 
Potensi Wisata

Objek wisata alam yang terdapat didalam kawasan TWA Cimanggu, diantaranya adalah :
 
1. Sumber Air Panas : terdapat sumber air panas yang dapat dijadikan sebagai daya tarik tersendiri bagi kegiatan wisata. Sumber air panas di taman ini terdapat dilokasi yaitu : sumber air panas Cimanggu, Ranca Upas dan Gunung Tuduh.
Mandi air panas dapat dilakukan di pemandian air panas Cimanggu dan untuk berobat di ranca upas. Konon menurut cerita sumber air panas tersebut bersumber dari Gunung Sepuh (Gunung Patuha) yang jauh letaknya.
2. Makam Keramat : makam keramat sangiang buruan sampai saat ini banyak dikunjungi orang-orang dari daerah lain di pulau Jawa baik para muda-mudi maupun orang tua dengan maksud untuk berziarah. Didalam makam keramat tersebut terdapat sembilan makam, diantaranya makam keramat Eyang Jaga Reksa, makam Eyang Jambrong, makam Eyang Dalem Kusuma, makam Eyang Raden Sakembaran, makam Eyang Sanga Waringin, makam Eyang Giling Pangancing dan makam Eyang Isteri.
Berkemah : dapat dilaksanakan di Bumi Perkemahan Ranca upas. Disamping berkemah pengunjung dapat pula mandi air panas di dalam lokasi perkemahan yaitu di kolam Gunung Tunduh (kolam alami)
  

KEBUN BINATANG BANDUNG




 

Cikal bakal dari kebun binatang Bandung adalah didirikannya sebuah kebun binatang di daerah Cimindi oleh Bupati Martanagara pada awal abad 20. Lalu beberapa orang Belanda penyayang binatang pun ikut mendirikan taman satwa di daerah Dago atas.
Karena makin lama makin banyak satwa penghuni kedua kebun binatang tersebut, maka timbul kesulitan dalam pengelolaannya, terutama dalam masalah dana. 

Maka akhirnya diambil keputusan untuk menggabungkan kedua kebun binatang tersebut pada satu lokasi yaitu di sebuah lahan di daerah Taman Sari sebelah barat kampus ITB sekarang.
Dr. W. Treffers, ditunjuk sebagai perencanan dan perancang kebun binatang kota Bandung, sekaligus sebagai direktur utamanya. Pada tahun 1933 akhirnya seluruh kompleks kebun binatan di Taman Sari ini sudah selesai dibangun. 

Konsep yang diambil dalam perancangan kebun binatang ini adalah "Mini Botanical Garden”, karena pada saat itu lembah Cikapundung itu memiliki berbagai macam pepohonan dan tumbuh﷓tumbuhan, serta didukung oleh panorama yang indah dan asri.

Pada masa sebelum perang, kebun Binatang ini merupakan salah satu tujuan rekreasi utama dari segala lapisan masyarakat kota Bandung. Koleksi dari kebun binatang ini pun cukup lengkap dan merupakan kebun binatang yang paling terawat dengan bail dari seluruh pulau Jawa. Tetapi sayang pada saat penduduk Jepang, kebun binatang ini terbengkalai tidak terurus, sehingga turun pamornya.
 

 

Setelah kemerdekaawnRI, keada6'n kebun binatang Bandung ini tidak lebih baik dan tidak mengalami kemajuan, bahkan lebih buruk daripada sebelum jaman perang. Koleksi hewan tidak bertambah, sedangkan hewan-hewan yang ada kekurangan makan dan tidak terawat.


Meskipun memiliki banyak kendala, tetapi kepemimpinan Ema Bratakusumah serta pengurus lainnya, kebun binatang Bandung ini dapat terus hidup. Walaupun pendapatan dari karcis masuk tidak bisa menutupi biaya pengelolaan. Hingga saat ini, terutama pada hari minggu dan hari libur besar, kebun binatang bandung ini masih merupakan salah satu tujuan rekreasi dan wisata, terutama bagi keluarga dan anak-anak.
 
 

Saung Angklung Udjo

Saung Angklung Udjo merupakan sepenggal kisah bagaimana kekayaan budaya lokal masih dapat bertahan dan barakulturasi dengan desakan arus globalisasi. Didirikan pada tahun 1966 oleh Alm. Udjo Ngalagena beserta istri Uum Sumiati, sebagai sebuah sanggar seni dan pusat produksi Angklung. Kini SAU telah berkembang menjadi sebuah objek wisata budaya Jawa Barat.
Terletak atas dasar semangat Udjo Ngalagena (1929-2001) untuk melestarikan kebudayaan Sunda, SAU merupakan sebuah sanggar seni sebagai tempat pertunjukan seni, laboratorium dan tempat pelatihan seni budaya Sunda. SAU merupakan sebuah bukti bagaimana nilai budaya yang dipertahankan dapat membuahkan nilai manfaat yang beragam bagi masyarakat sekitar.
SAU merupakan sebuah corak kekayaan dunia yang terus memberi warna dan makna bagi kehidupan manusia. Terletak, di bagian timur kota Bandung, Saung Angklung Udjo (SAU) merupakan tempat dimana kita masih dapat merasakan kesegaran alam, kicauan burung dan kegembiraan anak-anak.
Datang, alami dan nikmati budaya khas Sunda di Saung Angklung Udjo.
Alunan Rumpun Bambu Saung Angklung Udjo adalah sketsa keindahan bumi Tatar Sunda. Gemerisik daun bambu menyapa telinga, mulai dari gerbang hingga pojok paling belakang; bambu dan bambu. Udara segar menghantar kita untuk merasakan suasana tradisi, menikmati alam dan keragaman jenis pohon bambu.
Keceriaan Anak-Anak Senyum dan aktivitas anak-anak adalah “ruh” dari Saung Angklung Udjo. Sejak tahun 1966 proses regenerasi seni tradisi dilakukan dengan cara bermain sambil belajar. Di setiap sudut, senyuman dan sapaan anak-anak akan menemani anda ketika mengenal suasana Saung Angklung Udjo.
Pusat Produksi Angklung Sebagai pusat produksi Angklung di Indonesia, SAU merupakan tempat untuk melihat dan belajar bagaimana sebatang bambu menjadi melodi yang merdu. Kenali dan ketahui proses khasanah kearifan lokal sebagai bagian dari melestarikan budaya tradisi.
Cinderamata Toko Cinderamata Saung Angklung Udjo memiliki berbagai hasil kriya tangan terampil masyarakat Jawa Barat.
Pertunjukan Seni Budaya Pertunjukan Bambu Petang merupakan sebuah mahakarya Udjo Ngalagena yang masih dapat kita apresiasi hingga kini, dipentaskan setiap hari mulai pukul 15.30 wib. Pertunjukan ini merupakan pagelaran apik dari budaya tradisi Sunda.



Jalan Braga

Jalan Braga mungkin nama jalan paling terkenal di Kota Bandung. Pada awal tahun 1900-an, Jalan Braga masih berupa jalan tanah dengan pepohonan dan rumah gaya Hindia Timur. Beberapa dasawarsa kemudian atau pada pertengahan tahun 1930-an, Jalan Braga telah berkembang pesat dan berubah menjadi komplek pertokoan Eropa terkemuka di Hindia Belanda. Di kawasan tersebut terdapat hotel, restoran, dan beragam toko yang menyediakan segala kebutuhan.

Melintasi Jalan Braga pada masa kini seolah menjadi bagian dari sejarah masa lalu. Jejak kejayaan Braga pada waktu lampau masih terlihat dari bangunan-bangunan tua bergaya Art-deco yang megah dan masih berdiri kokoh di sisi jalan. Jika ada bagian yang hilang dari Jalan Braga, itu adalah kemeriahan. Sejak warga Indo-Belanda dan Belanda, pemilik toko di Jalan Braga, meninggalkan Braga pada tahun 1957, Jalan Braga berangsur-angsur menjadi sepi. Perkembangan Kota Bandung membuat keramaian kota terbagi. Banyaknya komplek pertokoan baru membuat Braga kian tergeser. Bahkan, sejak 2005, sebanyak 45 persen pemilik usaha di sekita Braga menutup usahanya.
Denyut Jalan Braga mulai terlihat ketika malam hari. Beberapa kafe di pinggir jalan mulai buka dan para pelayan sibuk menawarkan menu makanan dan minuman kepada pejalan kaki yang melintas. Sepasang remaja bergandengan tangan di trotoar, sambil sesekali berfoto di depan pintu bangunan tua yang kosong. Penjual lukisan sibuk menata kembali dagangan mereka yang jatuh tersapu angin malam yang cukup membuat badan merinding.
Meskipun memiliki pesona di kala malam, Jalan Braga sudah tidak lagi menjadi tempat favorit untuk singgah. Penumpang mobil hanya membuka separuh kaca mobil utnuk melihat-lihat bangunan tua dan suasana saat melintasi Jalan Braga. Sedikit sekali dari mereka yang kemudian memarkirkan mobil dan membaur dengan warga menikmati suasana Jalan Braga. Modernisasi kian mengikis sejarah kota. Para turis lokal kebanyakan lebih memilih singgah di bagian lain Kota Bandung yang menawarkan sesuatu yang lebih menarik, semisal wisata belanja, seperti di deretan FO di kawasan Dago dan juga di Jalan Cihampelas..
Braga, riwayatmu kini.....
(sumber " Kompas 20-04-09/Yuniadi Agung")

Gedung Merdeka

Gedung Merdeka yang terletak di Jalan Asia Afrika Nomor 65 Bandung, dibangun pertama kali pada tahun 1895 sebagai tempat berkumpulnya orang-orang Eropa, terutama Belanda, yang tinggal di Bandung dan sekitarnya. Banyak di antara mereka adalah pengusaha kebun teh dan opsir Belanda. Mereka mendirikan sebuah perkumpulan yang dikenal dengan nama Societeit Concordia pada tanggal 29 Juni 1879.

Tujuannya adalah “...... de bevordering van gezellig verkeer”. Sebagai tempat pertemuan, sebelumnya mereka biasa berkumpul, duduk-duduk sambil minum teh, di Warung De Vries. Selanjutnya (1895) mereka pindah ke gedung di seberang Warung De Vries, yang diberi nama Concordia, dengan luas tanah 7.983 meter persegi. Pada tahun tersebut tempat ini hanya berupa bangunan sederhana, yang sebagian dindingnya terbuat dari papan dan penerangan halamannya memakai lentera minyak tanah.

Bangunan ini berada di sudut jalan “Groote Postweg ” (sekarang Jalan Asia Afrika) dan “Bragaweg” (sekarang Jalan Braga). Sisi sebelah kanannya berdekatan dengan kali Tjikapoendoeng (Cikapundung) yang sejuk karena banyak ditumbuhi pohon rindang.

Tahun 1921 Gedung Societeit Concordia dibangun kembali pada tahun 1921 dengan gaya arsitektur modern (Art Deco) yang fungsional dan lebih menonjolkan struktur oleh perancang C.P. Wolff Schoemaker.

Gedung ini berubah wajah menjadi gedung pertemuan “super club” yang paling mewah, lengkap, eksklusif, dan modern di Nusantara. Lantainya terbuat dari marmer buatan Italia. Ruangan-ruangan tempat minum dan bersantai terbuat dari kayu cikenhout. Penerangannya menggunakan lampu-lampu hias kristal. Ruangan-ruangan dalam gedung cukup memadai untuk menampung kegiatan-kegiatan pertunjukan kesenian. Luas seluruh tanahnya 7.500 m².
Tahun 1955, sehubungan dengan keputusan pemerintah Indonesia (1954) yang menetapkan Bandung sebagai tempat Konferensi Asia Afrika, maka Gedung Societeit Concordia terpilih sebagai tempat berlangsungnya konferensi. Hal ini disebabkan gedung tersebut adalah gedung tempat pertemuan umum yang paling besar dan paling megah di Bandung. Selain itu lokasinya berada di tengah-tengah kota dan berdekatan dengan hotel terbaik, yaitu Hotel Savoy Homann dan Preanger.

Sejak awal tahun 1955, Gedung Societeit Concordia mulai dipugar untuk disesuaikan kegunaannya sebagai tempat penyelenggaraan konferensi bertaraf internasional. Pemugaran gedung ditangani oleh Jawatan Pekerjaan Umum Propinsi Jawa Barat yang dipimpin oleh Ir. R. Srigati Santoso. Menjelang konferensi (7 April 1955), gedung ini diganti namanya oleh Presiden Soekarno menjadi Gedung Merdeka.

Di dalam gedung ini terdapat ruang pameran tetap yang memamerkan sejumlah koleksi berupa benda-benda tiga dimensi dan foto-foto dokumenter peristiwa Pertemuan Tugu, Konferensi Kolombo, Konferensi Bogor, dan Konferensi Asia Afrika Tahun 1955.
Museum ini terbuka untuk umum dan juga korps diplomatik dan organisasi-organisasi internasional untuk mengadakan seminar, diskusi, workshop, pameran dan kegiatan lainnya.

Galeri Seni Tamansari

Pasar seni Tamansari awalnya dibuat untuk menjadi tempat berkarya baru bagi seniman yang sebelumnya ada di Babakan Siliwangi. Pasar seni yang letaknya persis di sebelah Kebun Binatang Bandung dan berada di seberang kampus ITB ini memiliki kurang lebih 20 stand yang diisi oleh seniman-seniman lukis, patung, dan lain-lain.

Bagi anda wisatawan yang mencari karya-karya seni (khususnya lukisan, patung) kesinilah tempatnya. Disamping anda dapat berwisata sambil berbelanja karya seni, anda juga dapat melihat secara langsung bagaimana tangan-tangan terampil para pelukis bekerja di atas kanvas dan menghasilkan karya seni yang luar biasa. Menurut dialog kami dengan beberapa pelukis yang ada disana, karya mereka sudah sering diikutsertakan ke berbagai ajang pameran baik yang ada di dalam negeri, juga di mancanegara.
Baik itu pameran yang dibuat organisasi, pemerintah, dan juga pameran tunggal pelukis itu sendiri.

Pasar/Galeri Seni Tamansari ini sangat cocok dijadikan sebagai tempat wisata alternatif selama
di Bandung dan juga sebagai wisata belanja karya seni.

Observatorium Bosscha Lembang

Lembang disebut sebagai KOTA BINTANG (Bersih, Indah, Nyaman, Tertib, dan Anggun). Kota Lembang dikenal di dunia internasional karena keberadaan Observatorium Bosscha yang telah berusia 80 tahun. Observatorium Bosscha memiliki fasilitas teropong bintang dan perpustakaan astronomi yang terbaik dan terlengkap koleksinya di Asia Tenggara. Dalam The Astronomical Almanac, nama Lembang tercantum sebagai salah satu tempat di antara beberapa ratus tempat di dunia yang terpilih sebagai lokasi peneropongan bintang.

Observatorium Bosscha didirikan pada 1 Januari 1923 ditandai dengan mulainya perencanaan pembangunan Refractor Ganda Zeiss dengan diameter lensa sebesar 60 cm (24 inchi) dan panjang titik api sekitar 11 meter. Saat pembangunannya selesai pada 7 Juni 1928, teleskop ini menambah jajaran teleskop yang diperhitungkan di belahan Bumi Selatan. Ketika itu teleskop besar yang mengeksplorasi langit selatan hanya refraktor Bloemfontein 27 – inchi di Afrika Selatan (berdiri 1928) dan refraktor Mount Stromo 26 – inchi di Australia (berdiri 1925).

Teleskop utama di Observatorium Bosscha adalah refraktor Ganda Zeiss 60-cm (1928) yang digunakan untuk pengamatan bintang ganda dan planet. Berikutnya adalah teleskop tipe Schmidt “BimaSakti” dengan diameter cermin 71-cm yang merupakan satu-satunya teleskop survey di kawasan Asia Tenggara dan dibangun atas sumbangan UNESCO tahun 1960. Teleskop lainnya adalah teleskop Cassegrain GOTO 45-cm (hibah pemerintah Jepang tahun 1989), teleskop Unitron 10.2-cm dan teleskop Bamberg 37-cm.


Observatorium Bosscha merupakan sebuah laboratorium astronomi yang menjadi perintis perkembangan astronomi dan ilmu pengetahuan antariksa di Indonesia. Kontinuitas kerja dan tanggung jawab untuk mengembangkan astronomi antar generasi di Indonesia merupakan tugas penting yang dilaksanakan Observatorium Bosscha hingga saat ini. Keberadaan Observatorium ini membuka jembatan untuk beinteraksi dengan dunia ilmiah internasional melalui tukar menukar ilmu pengetahuan.


Keberadaan Observatorium Bosscha memberi kontribusi penting bagi pendidikan formal maupun informal. Observatorium ini dipergunakan sebagai laboratorium astronomi bagi pendidikan sarjana dan pasca sarjana serta sebagai model Observatorium maupun museum astronomi dalam dunia arsitek dan seni rupa. Selain itu, setiap tahun puluhan ribu siswa berkunjung ke Observatorium Bosscha untuk mempelajari alam semesta melalui interaksi langsung dengan astronom dan pengamatan benda langit menggunakan teleskop.


Observatorium Bosscha merupakan aset berharga bagi bangsa Indonesia sehingga lingkungan di sekitarnya perlu dijaga kelestariannya. Lingkungan Observatorium harus tetap terjaga dari polusi cahaya maupun polusi angkasa (kandungan aerosol), agar pengamatan benda langit tidak terganggu. Konservasi terhadap kawasan di sekitar Observatorium telah dilakukan dengan menjadikan Observatorium Bosscha sebagai Benda Cagar Budaya. Lingkungan konservasi tidak menghalangi “pembangunan” Lembang, namun sebaliknya, konsep pembangunan Lembang perlu difikirkan keunikannya dengan tidak meniru pembangunan kota pada umumnya.

Kawah Putih

Kawah Putih terletak di daerah Selatan Kota Bandung, berjarak 46 km atau 2,5 jam dari Kota Bandung sampai pintu gerbang menuju lokasi kawah.Daripintu masuk hingga ke kawah jaraknya sekitar 5 km atau bisa ditempuh sekitar 20 menit. Melalui jalan beraspal yang berkelok-kelok dengan pemandangan hutan alam dengan aneka ragam species tanaman. Kawah putih terletak di sebuah gunung yang bernama Gunung Patuha.Dahulu kala,masyarakat menganggap kawah ini kawasan yang angker karena banyak burung mati seketika melewati kawah ini.

Kepercayaan inipun lantas dibantah,ketika pada tahun 1837 seorang ilmuwan Belanda Jerman Dr. Franz Wilhelm Junghun yang juga seorang pengusaha perkebunan Belanda yang mencintai kelestarian alam melakukan penelitian dan menemukan bahwa keangkeran tersebut tidak lain disebabkan oleh adanya semburan lava belerang yang berbau sangat menyengat.Namun saat ditemukannya fakta tersebut masyarakat belum tertarik menjadikan tempat ini sebagai objek wisata. Baru setelah PT Perhutani mengembangkan tahun 1987, kawasan kawah putih dijadikan sebuah objek wisata di Jawa Barat. Air kawah di gunung ini selain warna airnya yang terang dan juga selalu berubah2. Inilah yang pada akhirnya menjadi daya tarik tersendiri. permukaan kawah umumnya berbatu dan berpasir warna putih,
sehingga kawah ini kemudian dikenal sebagai kawah putih. Beberapa peneliti mengatakan bahwa gunung patuha masih aktif, sehingga ditemukan beberapa pancaran kawah yang masih bergejolak. Didekat tempat ini pula ditemukan sebuah goa sedalam 5 meter yang pernah dipakai sebagai tambang belerang. tak heran jika beberapa kawah tiba2 beruap banyak, dan pengunjung didapati terbatuk2 akibat menghirup hawa belerang yang berbau sangat tajam.

Keindahan danau Kawah Putih, memang sangat mempesona dan menakjubkan. Ditambah lagi suhunya yang sejuk banget sepanjang hari (bersuhu sekitar 8-22 derajat celcius). Mungkin karena kawah ini terletak di gunung yang memiliki ketinggian sekitar 2.434m diatas permukaan laut. Bahkan, jika sudah mengetahui keajaiban alamnya, pasti akan mengatakan tak ada kawah yang seindah Kawah Putih. Karena keindahan alamnya, Kawah Putih sering dijadikan tempat Photo prawedding (sangat banyak), syuting film dan sinetron. Bahkan sekarang ini di Bandung dan kota2 sekitarnya juga,
jikalau ada yang mau photo prawedding, kawah putih akan selalu menjadi pilihan utama. Keindahan kawah putih memang susah diungkapkan dengan kata2. Datang dan nikmati sendiri dech..Dijamin anda pasti terkagum-kagum. Bahkan ada beberapa artikel tentang kawah putih yang pernah saya baca di internet, mengandaikan keindahan kawah putih itu "Seperti Surga yang tercecer" [Luar biasa ya..!!].

Dalam perjalanan menuju kawah, kita akan melewati objek yang menarik seperti rel kereta tua, sawah yang menguning, kebun teh yang hijau dan luas dan hutan pinus. Searah dengan jalur kawah putih anda bisa meneruskan perjalanan ke
Situ Patengan atau berkemah ke Ranca Upas, yang juga merupakan tempat penangkaran rusa, atau berenang di kolam renang airpanas ciwalini. Jalan dari jalan raya Ciwidey hingga ke areal parkir di dekat kawah, memang sedikit rusak, tapi itu tidak menyurutkan niat pengunjung Kawah Putih untuk datang kesana. Dari hari ke hari pengunjungnya terus berjubeldan bertambah banyak. Mungkin karena asik jalan2 tidak terasa sudah malam, jangan takut, disini banyak tersedia penginapan yang bisa anda sewa untuk menginap. Pergi atau pulang dari kawah putih jangan lupa singgah di perkebunan strawberry di kawasan Rancabali.Disana anda bisa memetik sendiri buahnya tuk dibawa pulang.

Penasaran kan?? makanya, bila sedang mengunjungi Bandung, atur waktu anda dan cobalah mampir di Kawah Putih. Dijamin akan menjadi perjalanan yang memuaskan.

Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu terletak sekitar 30 km di utara Kota Bandung. Tempat indah ini terletak di daerah Lembang, kurang lebih 30 menit dari Bandung menggunakan kendaraan bermotor.Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Gunung ini menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang menarik di Jawa Barat. Lingkungan alamnya yang sejuk, dan sumber mata air panas di kaki-kaki gunungnya. Deretan kawah yang memanjang, menjadi daya tarik tersendiri.Tangkuban Perahu sebenarnya adalah gunung berapi. Dinamakan tangkuban perahu karena bentuknya yang menyerupai kapal yang terbalik.

Nama Tangkuban Perahu sendiri sangat lekat dengan sebuah legenda tanah Sunda yang sangat terkenal, yaitu Sangkuriang. Gunung Tangkuban Perahu yang dari kejauhan tampak seperti perahu terbalik, konon diakibatkan oleh kesaktian Sangkuriang yang gagal meyelesaikan tugasnya dalam membuat perahu dalam waktu semalam untuk menikahi Dayang Sumbi yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri. Karena begitu kesalnya tidak dapat menyelesaikan pembuatan perahu tersebut, akhirnya Sangkuriang menendang perahu yang belum jadi tersebut. Legenda diataslah yang menjadi kaitan erat dalam penamaan gunung Tangkuban Perahu.

Pesona gunung Tangkuban Perahu ini begitu mengagumkan, bahkan, pada saat cuaca cerah, lekukan tanah pada dinding kawah dapat terlihat dengan jelas, sangat kontras dengan hijaunya pepohonan di sekitar gunung tersebut. Tidak hanya itu, dasar kawah pun dapat kita nikmati keindahannya yang sangat mengagumkan. Keindahan alam inilah yang menjadikan Tangkuban Perahu menjadi salah satu tempat wisata alam andalan Propinsi Jawa Barat, khususnya Bandung.

Jalan menuju Tangkuban perahu, dikiri kanan jalan anda akan melihat hamparan hijaunya kebun teh dan juga barisan pohon-pohon pinus. Namanya juga gunung, sudah pasti setiap saat udaranya sejuk banget. Karena Tangkuban perahu merupakan gunung merapi yang masih aktif sampai saat ini, maka dari dulu sudah banyak terjadi letusan yang meninggalkan kawah sisa letusannya. Saat ini Kawah-kawah tersebut sudah dijadikan tempat wisata.Kawah-kawah tersebut antara lain Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman dan Pangguyungan Badak. Di antara kawah-kawah tersebut, Kawah Ratu merupakan kawah yang terbesar, dikuti dengan Kawah Upas yang terletak bersebelahan dengan kawah Ratu. Beberapa kawah mengeluarkan bau asap belerang, bahkan ada kawah yang dilarang untuk dituruni, karena bau asapnya mengandung racun.

Jikalau anda berkunjung ke Bandung, luangkan waktu anda mengunjungi tangkuban perahu. Udara yang sejuk, pemandangan yang indah, semuanya akan membuat anda puas. Mengunjungi tangkuban perahu berarti anda telah menikmati wisata alam, wisata lagenda, dan juga wisata belanja. Karena di kawasan gunung ini banyak kita jumpai pedagang-pedagang yang menjual berbagai macam sauvenir, makanan, dll. Di bibir kawah gunung ini anda juga bisa berjalan-jalan dengan menunggangi kuda sewaan, yang semuanya akan menambah kepuasaan anda berwisata. Datang dan Nikmati..!!!

Curug Cimahi

Curug Cimahi terletak sekitar 10 km di Utara Kota Bandung, tepatnya di kota Cimahi bisa anda temui setelah melalui jalan Sersan Bajuri ke arah Universitas Advent Indonesia menuju ke terminal Parongpong. Nama Curug Cimahi diambil dari nama kali Cimahi yang tak jauh dari curug. Untuk menuju lokasi air terjun Curug Cimahi, kita harus melewati ratusan anak tangga. Selama anda melewati anak tangga tersebut menyusuri jalanan menurun yang dikelilingi oleh pepohonan, sesekali anda akan dikejutkan dengan lompatan monyet yang mungkin juga mendekati anda.

Tenang saja, monyet-monyet ini tidak buas. Mereka cukup jinak, mareka hanya menantikan para pengunjung memberikan makanan.

Cukup melelahkan memang ketika kita melewati ratusan anak tangga tersebut. Tetapi, jangan khawatir karena semua kelelahan akan sirna ketika anda melihat air terjun yang tingginya sekitar 75m buatan Sang Mahakuasa itu.

Suara alam dan desiran angin cukup menambah kesejukkan objek wisata ini. Karena besar dan derasnya air terjun Curug Cimahi ini, anda dapat merasakan percikan airnya dari kejauhan. Suasana dingin di lokasi ini mungkin bisa saja akan membuat anda menjadi lapar. Tak perlu risau, karena di pinggiran air terjun tersedia juga beberapa warung yang menjual makanan dan juga pengelola objek wisata inimenyediakan saung/pondok untuk tempat peristirahatan.

Curug cimahi yang berlokasi di daerah Cisarua Bandung Barat ini, beroperasi setiap hari pada pukul 08.00 pagi – 17.00 sore. Tidak ada alasan untuk tidak pernah ke lokasi ini karena kebersihan Curug Cimahi yang dibuka menjadi Objek wisata sejak tahun 1980 ini masih sangat terjaga.

Tenang saja, monyet-monyet ini tidak buas. Mereka cukup jinak, mareka hanya menantikan para pengunjung memberikan makanan.

Cukup melelahkan memang ketika kita melewati ratusan anak tangga tersebut. Tetapi, jangan khawatir karena semua kelelahan akan sirna ketika anda melihat air terjun yang tingginya sekitar 75m buatan Sang Mahakuasa itu.

Suara alam dan desiran angin cukup menambah kesejukkan objek wisata ini. Karena besar dan derasnya air terjun Curug Cimahi ini, anda dapat merasakan percikan airnya dari kejauhan. Suasana dingin di lokasi ini mungkin bisa saja akan membuat anda menjadi lapar. Tak perlu risau, karena di pinggiran air terjun tersedia juga beberapa warung yang menjual makanan dan juga pengelola objek wisata inimenyediakan saung/pondok untuk tempat peristirahatan.

Curug cimahi yang berlokasi di daerah Cisarua Bandung Barat ini, beroperasi setiap hari pada pukul 08.00 pagi – 17.00 sore. Tidak ada alasan untuk tidak pernah ke lokasi ini karena kebersihan Curug Cimahi yang dibuka menjadi Objek wisata sejak tahun 1980 ini masih sangat terjaga.

Senin, 22 Februari 2010

Situ Patengan


Hamparan hijau kebun teh Rancabali yang menyegarkan mata, mengantarkan kita ke sebuah danau cantik yang airnya tenang yang kita kenal dengan nama Situ Patengan..Keindahan alam yang diberikan oleh Situ Patengan ini akan membuat kita terkagum-kagum akan kebesaran Sang Maha Kuasa. Tidak mengherankan, kalau danau (situ) ini tidak pernah sepi dari pengunjung yang datang dari berbagai kota. Mungkin karena tempat ini memang menawarkan pesona alam yang luar biasa.Dari kejauhan selama anda menusuri jalanan yang dikelilingi kebun teh ini, danau Situ Patengan sangat kelihatan cantik, apalagi ketika anda menikmatinya langsung dari dekat rasanya stress dan penat akan sirna seketika karena damai dan segarnya atmosfir Situ Patengan ini.Tak hanya menawarka pesona alam, Situ Patengan ini juga menawarkan sebuah tempat yang historisnya cukup dikenal. Pulau Asmara dan Batu Cinta. Biasanya wisatawan yang datang kesana akan menyempatkan diri untuk mengunjungi lokasi ini. Untuk sampai ke batu cinta kita memang harus naik perahu yang bisa kita sewa di tempat. Konon menurut ceritanya, siapapun yang singgah ke Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Asmara maka akan mendapatkan cinta yang abadi, atau jika pengunjung yang datang bersama pasangannya, maka hubungan mereka akan langgeng.. heheheee..Sepulang dari Danau ini tentunya anda ingin membawa oleh-oleh untuk kerabat maupun untuk anda sendiri. Jangan kuatir, disekitar danau ini banyak toko-toko kecil yang menawarkan souvenir dan buah-buahan segar yang bisa anda bawa pulang.Kawasan Situ Patengan ini berjarak sekitar 47 kilometer arah selatan dari pusat kota Bandung. Untuk tiba ke tempat ini anda dapat melalui kota Ciwidey terlebih dahulu, gerbang utama menuju kawasan wisata Bandung Selatan. Sebelum sampai ketempat ini, anda akan melewati banyak tempat wisata seperti kawah putih, kolam renang ciwalini, perkemahan rancaupas, dan hamparan luas kebun teh Rancabali. Jika anda masih punya waktu sisa, mungkin anda bisa menyempatkan diri singgah di lokasi-lokasi wisata ini. 

Tahura Juanda


Wisata Alam Tahura Juanda atau yang lebih dikenal dengan Dago Pakar dapat dicapai sekitar 7 Km, melalui Jalan Dago (Ir.H.Djuanda). Begitu memasuki gerbang Tahura ini, kita akan di sambut oleh barisan pohon pinus dengan kesegaran hutan alami. Tentu saja, karena Taman Hutan Raya ini di dominasi oleh jenis pohon Pinus, Kaliandra, Bambu and beberapa jenis tanaman lainnya.

Obyek wisata yang biasa ramai dikunjungi pada hari Minggu atau hari libur lainnya ini, mematokkan tarif masuk Rp. 8000,- per pengunjung. Sedangkan untuk kendaraan motor Rp. 5000,- dan mobil Rp. 10.000,-

Tidak akan terasa mahal karena Tahura Ir.H. Juanda ini memiliki daya tarik wisata alam yang cukup beragam seperti pemandangan alam, flora dan fauna. Tidak hanya itu saja, karena terdapat juga objek wisata yang cukup menarik seperti Monumen Ir.H.Juanda, Gua-gua peninggalan jaman Belanda dan Jepang, terdapat juga Kolam Pakar buatan sekitar 1,15 Hektar milik PLN yang berfungsi sebagai tempat penampungan air yang berasal dari sungai Cikapundung untuk sumber pembangkit tenaga listrik. Serta terdapat 2 buah curug (air terjun) yaitu Curug Dago dan Curug Omas yang tingginya 35 meter. Dibutuhkan waktu satu hari atau mungkin lebih untuk bisa menikmati banyaknya obyek wisata yang diberikan oleh Tahura Ir.H.Juanda ini.