Tampilkan postingan dengan label Lampung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lampung. Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 Februari 2010

Lampung Kota Wisata


Lampung Kota Wisata

Jenuh berwisata ke kawasan Puncak, Jawa Barat atau Pantai Anyer dan Carita, Banten? Lampung bisa menjadi alternatif destinasi liburan anda. Selain dekat dari Jakarta, potensi pariwisata di ujung selatan Pulau Sumatera ini juga cukup menjanjikan. Selama ini warga Jakarta dan sekitarnya memilih Puncak, Anyer dan Carita sebagai tujuan liburan. Selain faktor kedekatan jika dibanding ke Bali atau Yogyakarta, juga paket-paket wisatanya relatif murah. Lampung bisa menjadi pilihan. Provinsi ini kaya obyek wisata. Paket unggulannya pun beragam, baik obyek fisik maupun atraksi.

Perjalanan menuju Lampung dapat dimulai dari pintu tol Slipi, Tomang, atau pintu tol Kebon Jeruk menuju Pelabuhan Merak, Banten kemudian diteruskan dengan menyeberangi Selat Sunda menuju Bakauheni. Merak bisa dicapai dalam tempo satu jam atau satu jam 15 menit. Di Merak, kapal cepat ke Bakauheni yang hanya berlayar siang hari antara pukul 06.00 atau 06.30 hingga pukul 17.00 atau 17.30 dengan lama berlayar 40-45 menit.

Bila anda membawa mobil pribadi, naik bus Jakarta-Bandar Lampung atau melakukan perjalanan malam hari, penyeberangan hanya dapat dilakukan dengan kapal feri selama sekitar dua jam. Lampung juga bisa dicapai melalui jalur udara. Beberapa maskapai penerbangan melayani, Bandara Radin Inten (Lampung) dan Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Bandar Lampung adalah kota yang strategis bagi kunjungan wisata ke berbagai obyek wisata. Kota ini bisa dicapai dalam 1,5 jam dari Bakauheni dan 30 menit dari Bandar Udara Radin Inten. Obyek wisata pantai, budaya, alam pegunungan atau wisata petualangan di hutan dan sungai, selam dan memancing, mudah dijangkau dari kota ini.

Karena obyek yang satu dan lainnya saling berdekatan, bisa dipastikan kunjungan atau perjalanan wisata anda menjadi tidak monoton, pengalaman pun menjadi lebih beragam karena banyak tempat yang bisa dilihat.

Bandar Lampung merupakan penyatuan dua kota tua, yakni Telukbetung dan Tanjungkarang. Prasarana dan sarana tersedia cukup di sini, seperti taksi, bus dalam kota dan antarkota, kereta api, taksi antarjemput antarkota provinsi, dan pusat perbelanjaan.

Di Telukbetung terdapat monumen peringatan meletusnya Gunung Krakatau di Taman Dipangga. Monumen ini berupa rambu laut seberat setengah ton yang terlempar akibat gelombang pasang tsunami setinggi 30 meter yang ditimbulkan letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Taman ini merupakan bagian lokasi kantor Residen Lampung.

Rumah-rumah tradisional atau rumah adat, kawasan hutan kota dan taman kupu-kupu bisa dilihat di sini. Di banyak tempat anda bisa dengan mudah menemukan kain tapis, yaitu kain khas Lampung yang ditenun dari benang, kapas atau serat nanas secara tradisional. Kain yang disulam dengan benang emas atau benang perak sulum usus berbagai motif.

Ingin wisata pantai? Datanglah ke bibir Pantai Teluk Lampung yang terbentang dari Kalianda di Lampung Selatan hingga Bandar Lampung. Sebuah kawasan teluk dengan pantai yang indah dan selanjutnya ke Teluk Semangka di Tanggamus.

Sumber air panas Way Belerang, Pantai Wartawan, Kalianda Resor, Laguna Helau, Merak Belantung, Pasir Putih, Tanjung Selaki, Pulau Pasir, Pantai Marina adalah kawasan wisata pantai di Teluk Lampung di wilayah Lampung Selatan.

Ada Pantai Marina dan Kalianda Resor. Pantai Marina memiliki pemandangan indah dengan batu-batu karang yang bentuknya beraneka ragam. Menurut cerita rakyat, ada batu karang yang disebut Batu Balai merupakan tempat Pangeran Cindar Bumi menerima tamu. Pantai ini terletak di Kecamatan Sidomulyo 43 kilometer dari Bandar Lampung atau 22 kilometer dari Kalianda. Fasilitas yang tersedia di sini beragam.

Kawasan wisata Kalianda Resor terletak 30 kilometer utara Bakauheni, 20 kilometer utara Kalianda, dan 45 kilometer dari Bandar Lampung. Kawasan ini menyediakan fasilitas petualangan seperti tour ke Krakatau dan pulau-pulau sekitar Teluk Lampung bagian selatan, diving di Pulau Sebuku, memancing, tempat berkemah, bungalow, jetsky, diskotek, kafetaria yang menghadap ke pantai, penyewaan sepeda, dan perahu dayung.

Obyek-obyek wisata lain adalah taman purbakala, desa adat, agrowisata, makam Kuno Pangeran Jiwa Kesuma, kawasan batu keramat, air terjun, kubu perahu, danau dan perkampungan asli yang tersebar di 10 kabupaten dan kota. Semuanya mudah dijangkau dari Bandar Lampung.

Obyek-obyek wisata itu hanyalah sebagian kecil dari kekayaan obyek wisata Lampung. Maskotnya adalah obyek wisata Kepulauan Gunung Krakatau, Taman Nasional Way Kambas dan Bukit Barisan. Tiga obyek ini sudah dikenal di seluruh dunia. Di samping obyek fisik, pariwisata Lampung juga menyajikan paket atraksi yang puncaknya adalah Festival Krakatau.

Lampung merupakan kawasan wisata alternatif yang paling diminati warga Jakarta dan daerah lain di Sumatera. Setiap akhir pekan seluruh hotel di Lampung, mulai dari hotel melati hingga hotel berbintang, selalu padat tamu. Tingkat hunian hotel di Lampung bisa mencapai di atas 65 persen. Sebagian terbesar tamu hotel datang dari Jakarta dan sekitarnya, seperti Serang dan sebagian kecil dari Palembang atau Bengkulu.

Sejak tahun 2002, tingkat hunian hotel mulai padat sejak Jumat malam. Tahun-tahun sebelumnya, hotel-hotel baru dipadati tamu mulai hari Sabtu. So, tidak perlu jauh-jauh memilih tempat liburan. Murah meriah, yang penting bisa sejenak melepas penat dari kesibukan anda di Jakarta. (ee) (sumber: liburan.info)

GUNUNG KRAKATAU

,


Gunung Krakatau

Gunung yang terletak di selat sunda ini pernah meletus dahsyat pada 27 krakatau agustus 1883 , dengan suara letusannya yang terdengar sampai dengan kepulauan rodriguez yang berjarak 4653 km dari gunung ini dan terdengar oleh kira kira 1/13 planet bumi ini.

Abunya sampai juga ke singapura yg terletak 840 km sebelah utara krakatau , pulau keling 1155 km sebelah barat daya, sampai kapal yang berada 6076 timur laut gunung ini.

Debu yang dilontarkan ke angkasa menutup sinar matahari dan mendinginkan bumi. Majalah National Geographic dari Amerika Serikat mencatat penurunan suhu bumi sampai dengan 1,2 derajat celcius satu tahun setelah letusan dan suhu kembali normal 5 tahun kemudian (1888).

Letusan Krakatau yang menyemburkan ejekta yaitu debu dan batu apung ke angkasa sebesar 18 meter kubik merupakan nomor tiga di dunia dalam jumlah ejekta yang disemburkan ke atmosfer. Yang pertama adalah letusan Gunung Tambora, juga gunung api Indonesia yang pada 1815 melontarkan 80 km kubik ejekta. Letusan G. Tambora menyebabkan pendinginan bumi yang sangat jelas sehingga pada tahun 1816 disebut a year without summer di Amerika Serikat. Nomor dua adalah letusan G. Mazama di Jepang pada tahun 4600 sebelum Masehi yang memuntahkan 42 km kubik ejekta. Letusan ini juga menimbulkan gelombang tsunami setinggi kurang lebih 40 m, kira kira tingginya sama dengan gedung lantai 12.


Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)


Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan adalah sebuah taman nasional yang ditujukan untuk melindungi hutan hujan tropis pulau Sumatra beserta kekayaan alam hayati yang dimilikinya. UNESCO menjadikan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan sebagai Warisan Dunia. Bukit Barisan Selatan dinyatakan sebagai Cagar Alam Suaka Margasatwa pada tahun 1935 dan menjadi Taman Nasional pada tahun 1982. Pada awalnya ukuran taman adalah seluas 356.800 hektar . Tetapi luas taman saat ini yang dihitung dengan menggunakan GIS kurang-lebih sebesar 324.000 Ha.

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan terletak di ujung wilayah barat daya Sumatera. Tujuhpuluh persen dari taman (249.552 hektar) termasuk dalam administrasi wilayah Lampung Barat dan wilayah Tanggamus, dimana keduanya adalah bagian dari Provinsi Lampung. Bagian lainnya dari taman mencakup 74.822 hektar (23% dari luas taman keseluruhan) dan berada di wilayah Kaur dari provinsi Bengkulu. Sumatera Selatan juga sangat penting bagi tumpang-tindih perbatasan taman dengan perbatasan provinsi.

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan memiliki beberapa hutan dataran rendah di Sumatera yang terakhir kali dilindungi. Sangat kaya dalam hal keanekaragaman hayati dan merupakan tempat tinggal bagi tiga jenis mamalia besar yang paling terancam di dunia: gajah Sumatera (kurang dari 2000 ekor yang bertahan hidup saat ini), badak Sumatera (populasi global keseluruhan: 300 individu dan semakin berkurang drastis jumlahnya) dan harimau Sumatera (populasi global keseluruhan sekitar 400 individu).

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan tercakup dalam Global 200 Ecoregions, yaitu peringkat habitat darat, air tawar dan laut di bumi yang paling mencolok dari sudut pandang biologi yang dibuat oleh WWF. Taman ini disorot sebagai daerah prioritas untuk pelestarian badak Sumatera melalui program Asian Rhino and Elephant Action Strategy (AREAS) dari WWF. Selain itu, IUCN, WCS dan WWF telah mengidentifikasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan sebagai Unit Pelestarian Macan (Wikramanayake, dkk., 1997), yaitu daerah hutan yang paling penting untuk pelestarian harimau di dunia. Terakhir, pada tahun 2002, UNESCO telah memilih daerah ini untuk diusulkan sebagai World Heritage Cluster Mountainous Area beserta Taman Nasional Gunung Leuser dan Kerinci Seblat.Taman Nasional Bukit Barisan Selatan merupakan perwakilan dari rangkaian pegunungan Bukit Barisan yang terdiri dari tipe vegetasi hutan mangrove, hutan pantai, hutan pamah tropika sampai pegunungan di Sumatera.

Jenis tumbuhan di taman nasional tersebut antara lain pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), cempaka (Michelia champaka), meranti (Shorea sp.), mersawa (Anisoptera curtisii), ramin (Gonystylus bancanus), keruing (Dipterocarpus sp.), damar (Agathis sp.), rotan (Calamus sp.), dan bunga raflesia (Rafflesia arnoldi).
Tumbuhan yang menjadi ciri khas taman nasional ini adalah bunga bangkai jangkung (Amorphophallus decus-silvae), bunga bangkai raksasa (A. titanum) dan anggrek raksasa/tebu (Grammatophylum speciosum). Tinggi bunga bangkai jangkung dapat mencapai lebih dari 2 meter.

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan merupakan habitat beruang madu (Helarctos malayanus malayanus), badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), tapir (Tapirus indicus), ungko (Hylobates agilis), siamang (H. syndactylus syndactylus), simpai (Presbytis melalophos fuscamurina), kancil (Tragulus javanicus kanchil), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata).

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:

* Tampang, Blubuk, Danau Menjukut, Way Sleman, Blimbing. Menjelajahi hutan, wisata bahari, berenang, bersampan, pengamatan tumbuhan (raflesia, bunga bangkai), berkemah, dan menyelusuri sungai.
* Sukaraja Atas. Menjelajahi hutan, berkemah, pengamatan satwa/tumbuhan (bunga bangkai jangkung).
* Suwoh. Bersampan, berenang, sumber air panas, menjelajahi hutan dan berkemah
* Kubu Perahu. Menjelajahi hutan, air terjun, pengamatan satwa/tumbuhan dan berkemah.

Atraksi budaya di luar taman nasional:Festival Krakatau pada bulan Juli di Bandar Lampung dan Festival Danau Ranau pada bulan Desember di Oku-Sumatera Selatan.
Musim kunjungan terbaik: bulan Januari s/d Agustus setiap tahunnya.

Cara pencapaian lokasi :Teluk Betung-Tanjung Karang-Kota Agung menggunakan mobil, Kota Agung-Tampang menggunakan kapal motor sekitar enam jam, Kota Agung-Banjarnegoro-Sukaraja Atas/Suwoh menggunakan mobil sekitar empat jam, dan Kota Agung-Kubu Perahu menggunakan mobil sekitar tujuh jam.

Kantor Dephut RI :

Kantor: Jl. Ir. H. Juanda No. 19 Km 1
Tanggamus, Kota Agung 35751
Telp.(0722) 21064, Lampung Selatan

Sumber : id.wikipedia.com, dephut.go.id

Taman Nasional Way Kambas


Taman Nasional Way Kambas

Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera.

Jenis tumbuhan di taman nasional tersebut antara lain api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), gelam (Melaleuca leucadendron), salam (Syzygium polyanthum), rawang (Glochidion borneensis), ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), puspa (Schima wallichii), meranti (Shorea sp.), minyak (Dipterocarpus gracilis), dan ramin (Gonystylus bancanus).

Taman Nasional Way Kambas memiliki 50 jenis mamalia diantaranya badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan (Cuon alpinus sumatrensis), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus); 406 jenis burung diantaranya bebek hutan (Cairina scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), pecuk ular (Anhinga melanogaster); berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.

Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah (9 km dari pintu gerbang Plang Ijo) dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada pusat latihan gajah tersebut, dapat disaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya.

Patroli Gajah di TN Way kambas

Pusat latihan gajah ini didirikan pada tahun 1985. Sampai saat ini telah berhasil mendidik dan menjinakan gajah sekitar 290 ekor.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Pusat Latihan Gajah Karangsari. Atraksi gajah. Way Kambas. Untuk kegiatan berkemah.Way Kanan. Penelitian dan penangkaran badak sumatera dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti.Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas. Menyelusuri sungai Way Kanan, pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), padang rumput dan hutan mangrove.

Atraksi budaya di luar taman nasional:Festival Krakatau pada bulan Juli di Bandar Lampung.
Musim kunjungan terbaik: bulan Juli s/d September setiap tahunnya.

Cara pencapaian lokasi :

Cara pencapaian lokasi: Bandar Lampung-Metro-Way Jepara menggunakan mobil sekitar dua jam (112 km), Branti-Metro-Way Jepara sekitar satu jam 30 menit (100 km), Bakauheni-Panjang-Sribawono-Way Jepara sekitar tiga jam (170 km), Bakauheni-Labuan Meringgai-Way Kambas sekitar dua jam.
Kantor: Jl. Raya Way Jepara
Labuan Ratu Lama, Lampung
Telp. (0725) 44220
Dinyatakan Menteri Pertanian, Tahun 1982
Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No. 14/Menhut- II/1989 dengan luas 130.000 hektar
Ditetapkan Menteri Kehutanan, SK No. 670/Kpts-II/1999
dengan luas 125.621,3 hektar
Letak Kab. Lampung Tengah dan Kab. Lampung
Timur, Provinsi Lampung
Temperatur udara 28° - 37° C
Curah hujan 2.500 - 3.000 mm/tahun
Ketinggian tempat 0 - 60 m. dpl
Letak geografis 4°37’ - 5°15’ LS, 106°32’ - 106°52’ BT

MENARA SIGER KEBANGGAAN MASYARAKAT LAMPUNG


MENARA SIGER KEBANGGAAN MASYARAKAT LAMPUNG

Jakarta memiliki Monas, bila antar Jakarta dan Sumatera maka Monas sebagai titik nol antara Jakarta dan Sumatera. Monas sebagai icon Jakarta, Palembang dengan Jembatan Ampera, Aceh sebagai titik nol Indonesia, dan kini Lampung memiliki Icon dengan Menara Siger dan sebagai titik nol jalan lintas Sumatera.

Menara Siger merupakan Prasasti Titik Kilomer nol jalan lintas Sumatera dan menjadi penanda bahwa ini adalah pintu gerbang pulau Sumatera, tentu ini akan menjadi catatan sejarah yang telah diresmikan oleh Pemerintah Daerah Propinsi Lampung pada tanggal 29 Mei 2009. Menara Siger dengan bentuk architecture crawn yang indah berwana kuning dapat dilihat dari jauh ketika kapal akan berlabuh di pelabuhan Bakauheni baik pagi maupun malam hari dengan lampu sorot dan sekaligus dijadikan menara lampu oleh kapal – kapal yang akan merapat di pelabuhan. Di puncak menara, ada payung tiga warna (putih-kuning-merah) sebagai simbol tatanan sosial masyarakat Lampung Bila akan melintas jalan darat menuju Sumatera dari Jakarta dan sebaliknya, tentu tak seorang pun tidak melewati dan melihat Menara Siger yang kini menjadi icon Propinsi Lampung. Menara yang mengusung adat budaya Lampung dan sekaligus landmark dari kawasan Bakauheni didalamnya menara Siger terdapat bangunan utama dan terdapat Prasasti Kayu Are sebagai simbol pohon kehidupan bagi masarakat Lampung, ini membuat Menara Siger menjadi mahkota budaya kehidupan masyarakat.

Gagasan pembangunan menara Siger dilaksanakan oleh Gubernur Syachoedin ZP untuk masa bakti 2004 – 2009 dan merupakan suatu karya permanen tidak hanya berbentuk sebuah fisik bagunan tetapi tercermin mambangun budaya masyarakat dan identitas masyarakat Lampung sesuai dengan filosophi berpikir dan bertindak dengan visi dan misi untuk mewujudkan Lampung yang unggul dan bardaya saing, salah satu keunggulan digali dari aspek budaya daerah menuju masyarakat yang sejahtera yang direpresentasikan dalam bentuk bangunan berciri sangat specific Lampung dan sekaligus menjadi icon Lampung, ini merupakan suatu karya yang sangat luar biasa yang perlu mendapatkan dukungan dan sekaligus perlu dicatat dalam sebuah sejarah Lampung melainkan sejarah nasional.

Menara Siger sebagai karya besar dan sekaligus dapat menjadi representasi tonggak pembangunan menuju pembangunan dan karya yang besar bagi daerah propinsi Lampung, bila melihat menara Siger akan terbayang sebuah mahkota yang dibangun disebuah bukit dan orang sudah mennginterprestasikan bahwa bangunan tersebut mengrepresentasikan simbol budaya Lampung, dimana di atas puncak terdapat tiga buah payung berwarna putik – kuning dan merah sebagai simbol tatanan sosial masyarakat Lampung, dan di menara Siger terdapat ada tower yang dapat melihat panorama laut yang bermakna profan.

Peresmian menara Siger mengusik kembali suatu wacana kebudayaan bagi propinsi Lampung, sebuah obsesi yang besar sudah dimulai dan diwujudkan dengan diresmikan pada tanggal 30 Mei 2008 dan merupakan wujud riil oleh seorang pemimpin daerah yang ingin mengkulturasikan Lampung sehingga bumi Lampung menjadi sebuah wilayah yang hidup didalam lilitan indigenious culture.

Kini Lampung tampil dengan wajah dan wilayah yang khas hidup dalam karakter budaya lokal seperti layaknya masyarakat di Bali, Lombok, Minangkabau, Flores, Sulawisi; Bugis – Toraja dan tradisi kerjaan Mataram di Yogyakarta. Menara Siger tidak dilihat diri aspek fisiknya saja tetapi bangunan ini mengandung nilai budaya dan sejarah dalam bentuk sebuah artefak yang membentuk kosmologi dalam setiap ruang kehidupan, sehingga setiap orang yang melihat dan berada di menara ini akan mengetahui seperti apakah gerangan Lampung ini.

Apakah Menara Siger Akan Menciptaka Makna Setelah peresmian sejak tanggal 30 Mei 2008 yang kini diserahkan kepada pihak Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan untuk mengelola bersama sebuah Badan Otoritas yang akan bertanggung jawab memelihara dan menghidupkan Menara Siger dengan berbagai kegiatan gedung ini, dalam sambutan Bapak Gubernur kegiatan diantaranya mulai pentas seni sampai kegiatan yang bersifat edukative.

Menara Siger yang tadinya lahir dari sebuah visioner yang dilahirkan sebuah semangat revitalisasi budaya Lampung dengan peresmian ini tentu merupakan suatu yang baik dan harus mampu untuk mengisi pesan yang disampaikan oleh Gubernur ketika dalam acara pembukaan. Karena semangat menara Sigir merupakan identitas dan diciptakan harus kelak mampu memunculkan pencipta – pencipta yang lain yang mampu membuat identitas itu betul-betul mengalir hidup dalam mayarakat Lampung yang mampu menyelimuti bangunan monumental Siger ini yang direpresentasikan dengan berbagai isian baik kegiatan dalam bentuk seni dan budaya dan yang paling penting adalah dalam bentuk kosmologi stuktur kehidupan masyarakat.

Memang tidak mudah bagi sebuah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lampung dan Badan Otorita yang akan mengurus dan mengisi gedung ini, karena tidak saja dilihat dari aspek budaya sebagai suatu paket integral pariwisa melainkan diperlukan sebuah grand design yang sangat comprehensive untuk mengisi pesan dari menara Siger ini, dan jangan sampai kegiatan paket budaya menjadi subordinat pariwisata. Budaya jangan dimaknai sebatas seni atau pertujukan rekreative, prosesi adat dimaknai sebagai acara tontonan, event akbar dan kegiatan prosesi adat hendaknya jangan hanya dikemas dalam bentuk suatu kegiatan belaka, tetapi perlu di design suatu paradigma yang mampu menyiratkan budaya sebagai bagian integral kehidupan masyarakat.

Apa Isi Menara Siger. Bila hendak mengikuti sebuah tradisi tafsir, kebudayaan memiliki makna seperangkat system symbolic yang mengandung makna yang kaya, pengetahuan, nilai, azas dan segala referensi yang dapat dijadikan pegangan manusia yang berhubungan dan interaksi dengan sebuah lingkungan, bahwa budaya mampu memiliki adaptive, inovative, creative productive, maka makna symbolic senantiasa hadir dalam kontek tersebut, kerena kehidupan tidak serta merta hadir dalam suatu lingkungan dan kehidupan masyarakat. Makna symbolik dapat berbentuk artefak ukir, sulam, topeng dan benda-benda simbalik lainnya, budaya sendiri dapat berbentuk gerak, tuturan dan juga yang berbentuk tampak dalam sebuah ritual, kekuasaan dan sistem sosial. Oleh karena itu menara Siger harus mampu diisi dengan suatu perspektif entitas simbol, cerita dan kisah yang mempunyai maksud dan makna.

Sebagai salah satu contoh produk yang sangat perlu diisi diantaranya adalah suatu cetakan, karena dalam isian dari menara Siger berbentuk simbolik, maka makna yang hadir dalam kontak harus diketahui dan dikenal orang lain, dan tentu ini tidak mudah kalau bukan penyampaiannya melalui suatu informasi baik dalam berbentuk : tourist information center, web basis atau bentuk cetakan, karena bila tidak akan sangat sukar bagi orang luar mambayangkan. Sehingga informasi yang dikeluarkan akan menjadi suatu sharing makna dan menjadi milik bersama. Sehingga menara Siger mampu memancarkan dan menyebarluaskan makna simbolis budaya Lampung kepada baik bagi masyarakat Lampungnya sendiri dan kepada orang lain / pendatang atau wisatawan sehingga pancaran entitas budaya yang mampu menularkan makna-makna simbolis dan kemudian menara Siger memancarkan sinar makna cultural, sehingga menara Siger ini digandrungi untuk di kunjungi baik oleh excortionist maupun tourist dan melaku kan tours [ learn, study and search ] di menara Siger. Nicolaus Lumanauw.

Wisata Pantai Krui Perlu di Kembangkan


Krui Lambar, Radar Online
Krui adalah ibukota kecamatan di Pesisir Tengah di dalam Kabupaten Lampung Barat, Lampung. Krui berada di daerah pesisir Samudera Hindia. Sebagai daerah pesisir, Krui memiliki potensi pariwisata terutama wisata pantai.

Tempat-tempat yang sering dijadikan tempat wisata dan sering dikunjungi adalah Pantai Labuhan Jukung dan Pantai Walur. Potensi sumber daya alam yang dihasilkan adalah dari hasil bumi yang sudah dikenal dunia internasional seperti damar, lada dan cengkeh.
Bila anda punya hoby untuk berwisata pantai tidak ada salahnya jika pantai Jukung Krui di lampung Barat ini menjadi salah satu tujuan wisata yang wajib anda kunjungi.

Keidahan beberapa pantai yang berada diwilayah ini tidak kalah indah dan bagus dengan daerah wisata lain seperti Bali dan pantai Pangandaran di Jawa Barat. Sayangnya potensi wisata tersebut sepertinya belum digarap secara maksimal oleh pemerintah setempat.

Perlu beberapa pasiitas penginapan dan hotel yang lebih representattif dan gema promosi yang dirasa masih minim sehingga masyarakat pencinta wisata pantai belum banyak yang mengenal dan mengetahuinya terutama dari luar pulau jawa, bahwa ternyata di Lampung Barat, terdapat potensi wisata yang cukup baik dan indah untuk memanjakan mata.

Krui saat ini sedang dalam persiapan menjadi Kabupaten Pesisir yang wilayahnya nanti terdiri dari 8 Kecamatan meliputi dari daerah Bengkunat,pesisir selatan sampai dengan Pugung,pesisir utara. Bila dikemudian hari telah diresmikan menjadi Kabupaten Pesisir berarti secara administratif memisah dari Kabupaten Lampung Barat.

Jika sudah terpisah dan memiliki pemerintahan sendiri, Krui memiliki sumber potensi pendapatan asli daerah yang cukup baik dari sektor pariwisata. Masyarakat setempat berharap pengembangan potensi wisata itu dapat memberi perubahan dan angin segar karena secara langsung ekonomi masyarakat dapat meningkat terutama di sektor pariwisata.


Fresh And Natural di Lembah Hijau


Taman Wisata Lembah Hijau merupakan salah satu andalan wisata alam buatan di kota Bandar Lampung yang kini semakin ramai dikunjungi wisatawan lokal, nasional, juga wisatawan mancanegara (wisman) mulai melirik lantaran ada taman satwa yang jadi titik perhatiannya.

Taman wisata yang berlokasi di JI. Radin Imba Kesuma Ratu, Kampung Sukajadi, Kel. Sukadanaham, Kec. Tanjung Karang Barat, Bandar lampung, kini menjadi andalan bagi wisatawan yang berkunjung ke Lampung.

Apalagi, Provinsi Lampung secara geografis memiliki posisi strategis, sebagai pintu gerbang masuk dari Pulau Jawa ke Sumatera. Juga, warga Lampung yang butuh tempat rekreasi dan hiburan bernuasa lingkungan.

Fresh and Natural, demikian motto obyek taman wisata ini yang sejalan dengan kondisi lingkungan yang bersih, sehat, nyaman, aman dan alami. Karena itu, menariknya taman wisata ini merupakan perpaduan sebuah Taman Rekreasi pegunungan dan area satwa yang menempati suatu area berbukit, lembah serta sebuah sungai kecil berarus deras yang membelah kawasan wisata ini.

Ditambah berbagai fasilitas penunjang wisata di Lembah Hijau yang sangat lengkap, bervariasi seperti naik kuda, onta, rute jogging, tempat santai keluarga, kano, membuat wisatawan semakin enjoy dan betah menikmati musim liburan. "Keberadaan Lembah Hijau ini menjadi destinasi alternatif di Lampung, khususnya bagi wisata keluarga yang umumnya datang dari luar daerah," ungkap Kasi Promosi dan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Provinsi Lampung, Nurmansyah.

Berbagai fasilitas mulai koleksi satwa-satwa sekaligus penangkarannya, bahkan hutan lindung dan catchment area sehingga kawasan ini berkonsep cagar alam, adat, budaya, dan objek wisata, yang komposisinya 80% areal alami terbuka dan 20% bangunan.

Selain itu, Lembah Hijau hadir dengan konsep wisata terpadu. Dalam satu area ini, wisatawan bisa merasakan beragam fasilitas yang menyenangkan, edukatif, dan refreshing. Di mana, tersedia kolam renang water boom dengan tower spiral setinggi 13 meter, panjang 60 meter, dan kolam torpedo 8 meter.

Water boom ini satu-satunya dilengkapi dengan water splash. Tidak hanya itu, Taman Wisata Lembah Hijau juga dilengkapi dengan outdoor activity untuk outbond, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak, serta restoran dan cottage. Juga dilengkapi taman flora dan fauna. Ini bisa dijadikan sebagai wahana pembelajaran anak dalam menggali jenis jenis satwa dan tumbuhan. Ada juga kebun herbal yang dilengkapi dengan pondok herbal.

Lembah Hijau yang seluas 30 hektar, dan baru 10 hektar yang telah dimanfaatkan akan terus berbenah dengan membangun berbagai fasilitas yang sangat dibutuhkan wisatawan. Dengan tujuan agar wisatawan tidak merasa jenuh berwisata di Lembah Hijau ini. Fasilitas tambahan yang kini sudah ada antara lain, paintball and airsoft gun area, racing games, juga rumah pohon bagi wisatawan yang ingin menginap.

Air terjun Curup Gangsa

Air terjun Curup Gangsa terletak di Dusun Tanjung Raja Desa Kota Way Kecamatan Kasui. Air terjun berasal dari patahan sungai Way Tangkas yang mengalir dari Bukit Punggur menuju Desa Tanjung Kurung dan Desa Lebak Peniangan. Obyek Wisata ini dapat di capai dengan menggunakan kendaraan roda empat dengan jarak tempuh 10 km dari Kecamatan Kasui atau 40 Km dari Blambangan Umpu, Ibukota Kabupaten Way Kanan.

Air terjun ini bersumber dari patahan sungai Way Tangkas yang mengalir dari relung-relung punggung bukit punggur meliuk-liuk melalui dusun Tanjung Kurung Lebak Paniangan, dengan ketinggian mencapai 50 meter, sering di selimuti kabut dan belaian desir angin semilir berterbangan membawa embun yang sejuk menambah suasana semakin alami.

Pada saat tengah malam dalam suasana sepi sering terdengar suara gemerincing bagaikan suara seluring Gangsa, konon dari suara inilah nama Curup gangsa oleh masyarakat sekitar menjadi nama objek wisata. Selain Curup Gangsa, Way Kanan mempunyai beberapa air terjun yang terletak di Kecamatan Banjit yaitu Air Terjun Bukit Duduk, Air Terjun Putri Malu dan Air Terjun Juku Batu.

Taman Pubakala Pugung Raharjo

Taman Purbakala Pugung Raharjo ini mempunyai luas –30 ha yang menyimpan peninggalan sejarah diberbagai zaman. Taman ini merupakan salah satu situs bersejarah peninggalan jaman Hindu, Budha, dan Islam yang berupa Punden Berundak, Batu Mayat (Batu Kandang), Altar Batu, Batu Berlubang, Benteng, Dolmen, Arca, dan Prasasti dari dinasti Han, Sung, dan Ming. Obyek wisata ini terletak di Desa Pugung Raharjo, Kecamatan Sekampung Udik di Kabupaten Lampung Timur.

Peninggalan dari zaman sejarah berupa benda-benda peninggalan Hindu-Budha (klasik tengah) seperti Arca, Prasasti, Keramik lokal maupun Asing (Dinasti Han, Yuan, Sung dan Ming), sebuah Arca type Polynesia tersimpan pada site museum yang di bangun disekitar komplek situs.

Lokasi keberadaan taman purbakala ini pun tidak kalah menarik, karena dikelilingi tanggul bekas peninggalan perang dan juga terdapat berbagai jenis pohon yang membuat suasanya menjadi semakin nyaman.

Sebuah benteng parit Primitif sepanjang 1,2 km mengelilingi situs Purbakala ini diduga dahulunya berisi air yang berasal dari sumber air disisi timur situs, yang konon menurut cerita air tersebut bila di pakai mandi dapat membuat awet muda. Obyek Wisata ini terletak di Kabupaten Lampung Timur dengan jarak tempuh sekitar 40 km dari Kota Bandar Lampung.