
Lentera Gentur

Keramik


Miniatur Kecapi






Mesjid Agung Cianjur yang megah terletak di pusat Kota Cianjur yang dibangun pertama kali tahun 1810 M. oleh penduduk Cianjur yang tidak tercatat namanya. Dibangun di atas tanah wakaf Ny. Raden Bodedar binti Kangjeng Dalem Sabiruddin, Bupati Cianjur ke - 4. Tepat di atas lokasi curug 7 tedapat sebuah makam keramat yang setiap harinya sering dikuknjungi oleh masyarakat, untuk berziarah, dan mencari berkah. Menurut sejarah makam ini bernama makam Embah Jaya Sakti yang masih memiliki garis keturunan Prabu Siliwangi dari kerajaan Pajajaran. Berdasarkan keterangan Bapak Mahdi yang dipercaya sebagai juru kunci embah Jaya Sakti juga masih memiliki hubungan darah dengan Tubagus Arifin yang berada di Kiaralawang bogor (Kebun Raya Bogor). Biasanya penziarah mencapai puncaknya pada setiap bulan Rabiul awal.
Konon Curug Cilember juga merupakan tempat mandi para putri dari kayangan. Bahkan bebnerapa penduduk diantaranya Enus (70 th) orang pertama yang tinggal di sekitar curug Cilember, pernah melihat sekitar 7 putri cantik yang sedang mandi dan bercengkraman di curug keempat.
Fasilitas yang sudah tersedia dalam wana wisata ini adalah berupa pos jaga, pondok kerja, loket karcis, jalan setapak, tempat parkir, MCK, shelter (gardu pandang), tempat duduk, ruang informasi dan tempat sampah.
Wana wisata ini dapat dicapai dari Bogor 10 km. Kondisi jalan umumnya baik(beraspal), dapat dilalui kendaraan roda empat. Sarana transportasi umum yang ada adalah angkutan ojek dari jalan jurusan Bogor – Puncak.
Wana wisata ini terletak pada ketinggian 1100 m dpl. Konfigurasi lapangan umumnya bergelombang dan berbukit. Curah hujan 3500 – 4500 mm/tahun dengan suhu udara rata-rata 18 – 200 C.
Pemandangan hutan pinus dan hutan alam dengan keanekaragaman jenis yang cukup tinggi diantaranya pohon Puspa, Rasamala, Nangka, Damar, Saninten, Jamuju, Baros, Huju, Pasang, Syfrus, Suren, Kaliandra, Filisium, Kondang, Salam, Mahoni, Cemara, Kurai, Sengon, Flamboyan, Pulus, Eucalypus, Kihaji, Riung anak, Bungur, Angsana, Beringin, Aksia, Rumput pahit, Jampang pahit, Sulanjana, Alang-alang, Putri malu, Antanan, Totoropongan, Takokak, Kaso, Kecubung, Tepus, Sembung gunung, Kiurat, Lemmo, Kingkilaban, Lakotmala, Paku andom, Kadaka, Rotan, Konyal.
Fauna yang terdapat di wana wisata ini antara lainburung pipit, kutilang, tekukur, jogjog, sesap madu, burung hantu, kepodamng, bangau, alap-alap dan kalajengking, berang-berang, anjing huhtan, kucing hutan, tupai, menjangan, kelelawar, kera ekor panjang, macan tutul, babi hutan dan trenggiling.
Kawasan wana wisata Mandalawangi sebagai wisata harian dan wisata untuk berkemah khususnya para pelajar.
Aksebilitas
Dapat dicapai dengan kendaraan roda 4 dan roda 6 dengan jarak tempuh 25 km dari Cianjur, 85 km dari Bandung dan sekitar 95 km dari Jakarta dengan kondisi jalan beraspal.






