Tampilkan postingan dengan label Masjid. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Masjid. Tampilkan semua postingan

Kamis, 25 Maret 2010

Objek Wista Budaya Cianjur

Mesjid Agung

Mesjid Agung Cianjur yang megah terletak di pusat Kota Cianjur yang dibangun pertama kali tahun 1810 M. oleh penduduk Cianjur yang tidak tercatat namanya. Dibangun di atas tanah wakaf Ny. Raden Bodedar binti Kangjeng Dalem Sabiruddin, Bupati Cianjur ke - 4.

Luas Mesjid semula 400 meter. yang berkembang menjadi 2500 meter dan mengalami beberapa perbaikan sampai terakhir yang sangat besar yang ketujuh kali dari tahun 1993 sampai tahun 2000 atau kurang lebih tujuh tahun dengan biaya sekitar Rp. 10 Miliar. Design dan stylasinya memadukan gaya dan ciri khas mesjid tempo dulu dengan gaya arsitektur modern dan dapat menampung sekitar 4000 jemaah. 




Situs Gunung Padang


Situs Gunung Padang di Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa Karyamukti Kecamatan Campaka, Cianjur, merupakan situs megalitik berbentuk punden berundak yang terbesar di Asia Tenggara. Ini mengingat luas bangunan purbakalanya sekitar 900 m2 dengan luas areal situs sendiri kurang lebih sekitar 3 ha.


Keberadaan situs ini peratama kali muncul dalam laporan Rapporten van de oudheid-kundigen Dienst (ROD), tahun 1914, selanjutnya dilaporkan NJ Krom tahun 1949. pada tahun 1979 aparat terkait dalam hal pembinaan dan penelitian bend cagar budaya yaitu penilik kebudayaan setempat disusul oleh ditlinbinjarah dan Pulit Arkenas melakukan peninjauan ke lokasi situs. Sejak saat itu upaya penelitian terhadap situs Gunung Padang mulai dilakukan baik dari sudut arkeologis, historis, geologis dan lainnya.

Bentuk bangunan punden berundaknya mencerminkan tradisi megalitik (mega berarti besar dan lithos artinya batu) seperti banyak dijumpai di beberapa daerah di Jawa Barat. Situs Gunung Padang yang terletak 50 kilometer dari Cianjur konon merupakan situs megalitik paling besar di Asia Tenggara. Di kalangan masyarakat setempat, situs tersebut dipercaya sebagai bukti upaya Prabu Siliwangi membangun istana dalam semalam.
Dibantu oleh pasukannya, ia berusaha mengumpulkan balok-balok batu yang hanya terdapat di daerah itu. Namun, malam rupanya lebih cepat berlalu. Di ufuk timur semburat fajar telah menggagalkan usaha kerasnya, maka derah itu kemudian ia tinggalkan. Batu-batunya ia biarkan berserakan di atas bukit yang kini dinamakan Gunung Padang. Padang artinya terang.

Punden berundak Gunung Padang, dibangun dengan batuan vulkanik masif yang berbentuk persegi panjang.

Bangunannya terdiri dari lima teras dengan ukuran berbeda-beda. Batu-batu itu sama sekali belum mengalami sentuhan tangan manusia dalam arti, belum dikerjakan atau dibentuk oleh tangan manusia.

Balok-balok batu yang jumlahya sangat banyak itu tersebar hampir menutupi bagian puncak Gunung Padang. Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di teras-teras itu dengan nama-nama berbau Islam. Misalnya ada yang disebut meja Kiai Giling Pangancingan, Kursi Eyang Bonang, Jojodog atau tempat duduk Eyang Swasana, sandaran batu Syeh Suhaedin alias Syeh Abdul Rusman, tangga Eyang Syeh Marzuki, dan batu Syeh Abdul Fukor.


(Diperbarui Rabu, 10 Maret 2010 )

Jumat, 12 Maret 2010

Wisata Pilihan Jawa Barat

Wisata Pilihan

Jika Anda mengunjungi Provinsi Jawa Barat, tempat-tempat berikut ini tidak boleh Anda lewatkan, yaitu:


MASJID KUBAH EMAS (KOTA DEPOK)

Masjid Kubah Emas yang terletak di Kota Depok ini disebut sebagai salah satu masjid termegah di Asia Tenggara melebihi Masjid Istiqlal di Jakarta. Masjid yang diresmikan pada tanggal 31 Desember 2006 diberi nama Masjid Dian Al Mahri. Bentuk bangunan ini sekilas mirip dengan Taj Mahal di India, yaitu pada bentuk kubah utamanya yang dilapisi emas 24 karat. Luas bangunan sekitar 8.000 meter persegi. Pada bagian luar terdapat taman luas yang ditumbuhi pepohonan sehingga menciptakan kesan rindang. Pengunjung yang ingin berwisata rohani ke masjid ini dapat mengikuti kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh pihak pengelola masjid, diantaranya tausiyah umum setiap hari Selasa, Rabu, Sabtu, dan Minggu pada pukul 10.30—12.00 WIB.


KEBUN RAYA BOGOR (KOTA BOGOR)

Kebun seluas 87 hektar ini terletak di tengah Kota Bogor. Pada akhir pekan atau hari libur kawasan Kebun Raya selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Gubernur Jenderal Raffles adalah orang yang pertama kali menggagas pembukaan kebun raya. Namun orang yang pertama kali mengubah halaman luas Istana Bogor menjadi kebun yang digunakan untuk meneliti tumbuh-tumbuhan adalah seorang ahli botani dari Jerman Professor C.G.C Reinwardt. Halaman istana tersebut kemudian menjadi Kebun Raya Bogor dan dibuka resmi untuk umum pada 18 Mei 1817. Wisatawan dapat berjalan-jalan menikmati kesejukan kawasan kebun raya ini sambil mengenal berbagai macam jenis tanaman dan menikmati keindahannya. Kebun Raya Bogor memiliki koleksi lebih dari 15.000 spesies pohon dan tanaman termasuk 400 macam pohon palem. Kebun ini juga dihiasi dengan kolam air dengan tanaman teratai dan sungai kecil. Rumah anggrek yang terdapat di kebun raya ini memiliki koleksi lebih dari 300 varietas tanaman anggrek.


TAMAN SAFARI INDONESIA (KABUPATEN BOGOR)

Salah satu obyek wisata yang paling menyenangkan untuk keluarga di kawasan puncak adalah Taman Safari Indonesia. Berbagai jenis hewan dapat disaksikan di tempat ini. Taman Safari Indonesia berlokasi di wilayah Cisarua yang berada sekitar 20 Km dari Bogor. Taman Safari memiliki kawasan terbuka dimana hewan-hewan buas seperti singa dan harimau serta hewan-hewan lainnya berkeliaran dengan bebas sebagaimana mereka hidup di habitat aslinya. Para pengunjung dapat bersafari membawa kendaraan mereka langsung memasuki kawasan hutan dan melihat hewan-hewan yang tidak merasa terganggu dengan kedatangan pengunjung.


TAMAN WISATA MEKARSARI (KABUPATEN BOGOR)

Terletak di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol, Taman Wisata Mekarsari yang memiliki luas 264 hektar ini memiliki koleksi lebih dari 100.000 tanaman yang terdiri dari 78 family, 362 species, 1.463 varietas dan 37.000 pohon. Taman wisata ini tidak hanya menawarkan kegiatan rekreasi, tetapi juga merupakan sarana konservasi, reboisasi, dan edukasi. Tempat wisata ini dilengkapi dengan fasilitas untuk mengelilingi taman wisata dengan menggunakan kereta keliling, mobil wisata, atau sepeda tandem. Kegiatan agrowisata dapat dilihat di pusat pembibitan dimana terdapat kegiatan penelitian, pemeliharaan dan pelatihan bagi pengunjung yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai tanaman buah yang ada di taman wisata ini. Selain itu, terdapat pula kedai buah, toko souvenir buah-buahan, pujasera, villa di hutan kebun buah, panggung hiburan dan fasilitas outbound.


PABRIK KEJU CHIC, BAROS (KABUPATEN SUKABUMI)

Wisata menarik yang dapat dilakukan sambil mencicipi keju asli buatan Indonesia dapat dilakukan di Baros, Sukabumi. Bertempat di Desa Sasagaran, Baros pabrik pembuat keju ini menawarkan sebuah wisata unik untuk melihat pembuatan keju disertai pemandangan alam yang sejuk di sekitarnya. Selain melihat bagaimana keju dibuat, pengunjung juga dapat membuat keju atau selai strawberry sendiri. Terdapat paket tur keliling pabrik keju untuk kunjungan wisata yang singkat yang disediakan oleh pihak pengelola kawasan wisata ini. Untuk mencapai tempat ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Sukabumi menuju Baros yang berjarak sekitar 7 Km.


PANTAI PELABUHAN RATU (KABUPATEN SUKABUMI)

Pelabuhan Ratu terletak sekitar 90 Km di selatan Bogor dan merupakan kawasan peristirahatan di tepi pantai yang cukup populer. Kota kecil ini terletak di pinggir teluk yang berbentuk tapal kuda dengan pantai berpasir hitam. Kawasan ini memiliki panorama yang cantik karena memiliki wilayah perbukitan, areal persawahan, hamparan pasir pantai yang melatari pemandangan birunya Samudera Hindia. Selain dapat melakukan kegiatan seperti berenang di pantai, berperahu, jalan-jalan di kawasan hutan tropis, pengunjung juga dapat menikmati ombak dengan berselancar. Pantai Cimaja yang berada di kawasan Pelabuhan Ratu merupakan salah satu tempat surfing (olahraga selancar) yang cukup menarik dan diminati banyak wisatawan. Akomodasi di kawasan ini beragam mulai dari hotel bintang empat sampai penginapan dengan harga yang murah.


GUNUNG TANGKUBAN PARAHU (KABUPATEN BANDUNG)

Gunung api dengan ketinggian 2076 meter dari permukaan laut ini terletak di Lembang, sekitar 28 Km di sebelah utara kota Bandung yang dapat dicapai dalam waktu 30 menit. Terdapat beberapa kawah di Gunung Tangkuban Parahu yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Keunikan gunung ini adalah karena dari kejauhan bentuk gunung ini seperti perahu yang terbalik dan terdapat Legenda Sangkuriang yang menjelaskan kenapa bentuk gunung ini seperti perahu terbalik. Tangkuban Parahu memiliki udara yang cukup sejuk dan biasanya diselimuti kabut di puncak gunungnya. Seringkali udaranya sangat dingin sehingga ada baiknya kita menyiapkan pakaian hangat di samping mengandalkan kehangatan dari jajanan seperti jagung bakar, ketan bakar, dan makanan lainnya yang banyak dijual di sekitar kawasan wisata ini.

Tak lengkap rasanya jika hanya berkunjung ke Tangkuban Parahu dan melewatkan panorama alam Lembang yang sejuk. Terdapat berbagai macam tempat wisata khususnya untuk para pecinta alam. Kuliner khas dari Lembang yaitu susu murni dan ketan bakar yang terkenal bisa didapatkan di Pasar Lembang maupun di tempat-tempat makan di sekitarnya.


KAWASAN GASIBU (KOTA BANDUNG)

Kawasan Gasibu merupakan tempat yang sangat ramai dikunjungi pada Sabtu malam dan Minggu pagi oleh sebagian besar warga Kota Bandung. Lapangan Gasibu yang berada di depan Gedung Sate sering dijadikan tempat penyelenggaraan acara-acara hiburan sehingga pada akhir pekan jalan-jalan di sekitar kawasan ini menjadi macet. Pada hari minggu, selain digunakan sebagai lapangan olahraga, di sekitar Gasibu ini merupakan pasar minggu yang ramai oleh penjual yang menjajakan berbagai macam barang, makanan, dan jajanan khas Kota Bandung. Selain kegiatan olahraga dan wisata kuliner, pengunjung juga dapat menikmati kemegahan arsitektur dari bangunan yang merupakan kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Bangunan yang dirancang oleh arsitek J.Gerber dan dibangun pada tahun 1920 ini dinamakan Gedung Sate karena pada puncak atap gedung ini terdapat ornamen yang berbentuk seperti sate. Ke arah utara Lapangan Gasibu terdapat Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, yang di dalamnya terdapat taman yang bisa dijadikan sebagai tempat jogging.

Ke arah timur Lapangan Gasibu terdapat Museum Geologi yang yang dulunya merupakan gedung Jasa Geologi Belanda. Museum ini memiliki koleksi barang-barang yang terkait dengan gunung api dan fosil-fosil hewan dan manusia, termasuk sebuah model tengkorak manusia Jawa kuno. Terdapat pula penjelasan mengenai sejarah pembentukan Danau Bandung dan kebudayaan masyarakat Sunda di masa lampau. Di dalam kompleks Gedung Sate juga terdapat sebuah museum yaitu Museum Pos dan Telekomunikasi yang menyimpan koleksi benda-benda pos dari waktu ke waktu.


SAUNG ANGKLUNG MANG UDJO (KOTA BANDUNG)

Pertunjukan angklung yang sudah terkenal sampai mancanegara dapat dinikmati di tempat asalnya yaitu di Saung Angklung Udjo di Kota Bandung. Saung angklung ini terletak di bagian timur Kota Bandung yaitu di Jalan Padasuka, tak jauh dari Terminal Cicaheum. Pertunjukan kesenian asli Sunda ini mengundang banyak wisatawan untuk datang, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Di saung angklung ini, wisatawan tidak hanya dapat melihat pertunjukan musik bambu, tetapi juga dapat membeli oleh-oleh kerajinan khas Sunda seperti wayang golek, dan replika angklung atau alat musik tradisional Sunda lainnya.


KAMPUNG NAGA (KABUPATEN TASIKMALAYA)

Kampung Naga merupakan desa tradisional masyarakat Sunda yang masih murni dimana tata kehidupan masih diatur berdasarkan tradisi dan adat setempat. Di kampung ini dapat ditemukan bangunan rumah penduduk yang bergaya Sunda asli dengan kondisi alam yang masih sangat alami. Sebenarnya kampung ini memiliki corak kehidupan yang tertutup seperti halnya masyarakat Baduy di Banten. Wisatawan diperbolehkan masuk akan tetapi harus didampingi oleh pemandu dan atas seizin masyarakat setempat. Untuk mencapai tempat ini wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum dari Garut menuju Neglasari yang berjarak sekitar 26 Km dari Garut.


KERAJINAN ANYAMAN RAJAPOLAH (KABUPATEN TASIKMALAYA)

Tasikmalaya dikenal dengan kerajinan anyaman dari rotan dan mendong, kerajinan bordiran, serta kelom geulisnya. Kerajinan anyaman berbentuk tas, sandal, ataupun pernak-pernik rumah tangga bisa didapatkan langsung di sentra kerajinan di Desa Rajapolah dengan harga yang relatif murah.


PANTAI PANGANDARAN (KABUPATEN CIAMIS)

Pantai Pangandaran adalah kawasan wisata pantai yang paling populer di Jawa Barat. Wisatawan yang datang ke pantai ini berasal dari lapisan yang beragam, mulai dari lapisan menengah ke bawah hingga menengah atas. Pangandaran memiliki pantai yang berpasir hitam, dan karena ombaknya yang besar serta arusnya yang kuat terkadang sangat berbahaya untuk berenang, namun demikian tempat ini merupakan tempat yang menarik untuk dijelajahi.

Sumatera Selatan

Wisata Pilihan


Jika anda berkunjung ke Sumatera Selatan, jangan lewatkan tempat-tempat di bawah ini, yaitu Kawasan Ilir Sungai Musi, Gunung Dempo, Air Terjun Lematang dan Ndikat, Taman Nasional Sembilang, dan Danau Ranau.



KAWASAN ILIR SUNGAI MUSI



Di kawasan ilir sungai Musi, anda bisa jalan-jalan ke Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badaruddin, Monpera, Masjid Agung Palembang, atau berbelanja di Pasar 16 Ilir.



SUNGAI MUSI


Sungai Musi merupakan sungai terbesar dan terpanjang di Sumatera Selatan. Panjang sungai ini adalah 460 km dengan lebar 300 meter. Sungai terbesar dan terlebar di Sumatera Selatan ini membelah kota Palembang menjadi dua bagian, yaitu seberang ilir di bagian utara dan seberang ulu di bagian selatan. Sungai ini bercabang menjadi delapan anak sungai besar, yaitu Sungai Komering, Ogan, Lematang, Kelingi, Lakitan, Semangus, Rawas, dan Sungai Batanghari Leko. Hal tersebut yang membuat Sumatera Selatan disebut dengan Batang Hari Sembilan.


Kita dapat menikmati keindahan Sungai Musi dengan menggunakan getek, speed boat, atau kapal wisata. Suasana di Sungai Musi juga semakin semarak dengan adanya Program Visit Musi 2008. Biasanya pengunjung berdatangan pada sore hingga malam hari untuk menyaksikan matahari terbenam dan suasana malam yang diterangi lampu-lampu di sekitar sungai. Pada malam Minggu atau malam liburan lainnya, biasanya jumlah pengunjung yang mengunjungi jembatan Ampera dan sekitarnya akan lebih banyak. Di kawasan ini, dapat disaksikan Rumah Rakit, yaitu rumah tradisional khas Palembang. Pada hari-hari perayaan tertentu, misalnya Hari Peringatan Kemerdekaan Indonesia, di sungai ini diadakan festival air, seperti perlombaan perahu (bidar), kontes menghias perahu, perlombaan berenang menyeberangi sungai dan lain-lain.



JEMBATAN AMPERA



Jembatan Ampera merupakan jembatan yang menghubungkan Seberang Ulu dengan Seberang Ilir. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dengan dana dari pampasan perang Jepang. Panjang jembatan ini 1.177 meter dan lebar 22 meter. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan kecepatan 10 meter per menit, untuk jalur lintas kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan tinggi maksimum 44,50 meter.

Bila jembatan ini tidak diangkat, maka kapal yang dapat lewat hanya setinggi 9 meter, namun sejak tahun 1970, aktivitas naik turun bagian tengah jembatan ini sudah dihentikan karena mengganggu arus lalu lintas di jembatan. Ketika malam hari, Jembatan Ampera akan tampak sangat indah dengan kilau lampu-lampu serta pantulan cahaya dari air sungai Musi di bawahnya. Anda juga bisa menikmati indahnya matahari terbenam atau matahari terbit. Kilau sinarnya akan sangat indah dengan pantulan dari Sungai Musi di bawahnya. Anda juga bisa menikmati pemandangan kota dari jembatan ini.



BENTENG KUTO BESAK



Benteng Kuto Besak merupakan benteng bersejarah yang sudah berumur kurang lebih 250 tahun. Benteng ini di pusat Kota Palembang, Provinsi Sumatra Selatan, tepatnya terletak di sebelah utara Sungai Musi. Pada jaman dahulu, Benteng Kuto Besak merupakan Benteng pusat kesultanan Palembang Darussalam. Benteng Kuto Besak didirikan pada tahun 1870, dan selesai 17 tahun kemudian. Benteng ini berukuran panjang 288,75 meter, lebar 183,75 meter, tinggi 9,99 meter, dan tebal dinding 1,99 meter. Benteng Kuto Besak merupakan satu-satunya benteng berdinding.



Di setiap sudut benteng terdapat bastion (benteng pertahanan), namun ada satu bastion yang terletak di sudut benteng arah barat laut bentuknya lebih besar dibandingkan dengan ketiga bastion lainnya. Ketiga bastion yang sama bentuknya tersebut merupakan ciri khas Benteng Kuto Besak. Di sisi timur, selatan, dan barat Benteng Kuto Besak terdapat pintu masuk. Pintu masuk utama benteng ini menghadap sungai Musi, dan disebut Lawang Kuto, sedangkan pintu masuk lainnya disebut Lawang Buritan. Benteng ini merupakan benteng kebanggaan masyarakat Palembang karena merupakan satu-satunya benteng yang memenuhi standar dan dibangun atas biaya sendiri.



MUSEUM SULTAN MAHMUD BADARUDDIN


Jika anda tertarik pada sejarah dan peninggalan-peninggalan tempo dulu di Palembang, sempatkan berkunjung ke Museum Sultan Mahmud Badaruddin. Museum ini terletak di tepi Sungai Musi, di dekat Jembatan Ampera. Di sini anda bisa menemui arca-arca kuno Ganesha Amarawati, arca Budha, serta peninggalan kuno era Sriwijaya. Museum ini buka dari jam 09.00-14.00



MONPERA


Selain museum, obyek kesejarahan lainnya di daerah ini adalah Monpera. Monumen ini terletak di Jalan Merdeka, di depan Masjid Agung, di tengah-tengah Kota Palembang. Monpera dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Sumatera Selatan ketika melawan kaum penjajah pada pertempuran tanggal 1 Januari 1947. Di monumen ini anda bisa menemui koleksi senjata-senjata yang digunakan untuk bertempur, dokumen perang, dll.



MASJID AGUNG PALEMBANG


Masjid agung terletak di pusat Kota Palembang, dan sudah berumur lebih dari 200 tahun. Masjid Agung didirikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I pada tahun 1738-1748. Bangunannya sangat indah dan menarik. Arsitekturnya sangat unik dan cantik, dengan perpaduan Cina dan Eropa. Daya tampungnya juga sangat luas.



PASAR 16 ILIR


Sesuai dengan namanya, pasar ini terletak di kawasan Ilir, di tepi Sungai Musi. Pasar ini sudah berkembang sejak pertengahan abad ke-19.




GUNUNG DEMPO


Gunung Dempo merupakan gunung tertinggi di Sumatera Selatan. Gunung ini terletak di Kabupaten Lahat. Kita dapat mencapai gunung ini dari Palembang dengan kendaraan pribadi selama 6 jam. Dapat juga menggunakan bus umum Lahat menuju Pagar Alam (60 km), dan dari Pagar Alam dilanjutkan dengan bus lain menempuh jarak 9 km sampai di perkebunan dan pabrik teh lereng gunung. Selain menikmati kesejukan dan keindahan Gunung Dempo, kita bisa melihat kawah batu belerang yang mempunyai dua puncak. Di atas puncak kedua yang lebih rendah terdapat sebuah kawah yang mengeluarkan batu belerang. Kawah ini terletak di tengah lapangan pasir dan bebatuan yang biasa dipergunakan para pendaki untuk beristirahat dan berkemah. Pendakian dari pabrik teh ke puncak ini membutuhkan paling tidak 6 jam perjalanan.



AIR TERJUN LEMATANG DAN NDIKAT


Air terjun Lematang dan Ndikat memiliki ketinggian sekitar 40 m. Air terjun ini terletak di antara Lahat dan Pagar Alam. Air terjun yang lebih dekat ke arah Lahat disebut Ndikat, sedangkan air terjun yang dekat ke arah Pagar Alam disebut air terjun Lematang. Selain menikmati keindahan air terjun, kita bisa berkemah di camping ground ataupun bermain air di sungai kecil.



TAMAN NASIONAL SEMBILANG


Taman Nasional Sembilang merupakan salah satu tempat yang bisa anda kunjungi ketika anda singgah di Kabupaten Banyuasin. Luas wilayahnya mencapai 205.750 ha. Kawasan ini didominasi oleh hutan mangrove, hutan gambut, dan rawa. Di sini terdapat berbagai flora antaralain paku gajah, nipah, cemara laut, pandan, waru laut, nibung, jelutung, menggeris, gelam tikus, Rhizophora sp, Sonneratia alba, dan Bruguiera gimnorrhiza; sedangkan fauna yang khas antaralain harimau Sumatera, gajah Sumatera, tapir, siamang, kucing mas, rusa sambar, buaya, biawak, ikan sembilang, labi-labi besar, lumba-lumba air tawar, dan berbagai jenis burung.



Jika anda pecinta alam, anda akan dimanjakan dengan pemandangan ribuan bahkan puluhan ribu burung migran asal Siberia. Anda bisa mendengar secara langsung suara gemuruh burung-burung yang terbang menimpali suara debur ombak Selat Bangka. Di sini anda bisa memilih mengunjungi Semenanjung Banyuasin, Sembilang, Teluk Benawan, Teluk Sekanak, Pulau Betet. Di sini anda bisa menyelusuri sungai sambil melihat satwa, vegetasi mangrove, memancing. Anda bisa ke sini menggunakan kapal motor selama 2 jam dari Palembang menuju Sungsang, dan dari Sungsang anda akan melanjutkan perjalanan 2 jam lagi.



DANAU RANAU



Danau Ranau yang berada di Kabupaten OKU Selatan ini merupakan danau terbesar di Sumatera Selatan dengan luas sekitar 8 x 16 km2. Keindahan dan pesona danau ini akan membuat anda selalu ingin kembali ke sini. Di Danau ini anda bisa berperahu. Jika anda tidak suka berperahu, anda bisa menginap sambil menikmati pemandangan indah di sekitar danau, menikmati air panas, atau pergi ke Pulau Marisa yang tak terlalu jauh dari danau. Air danau yang biru bening, ombaknya yang tidak terlalu besar, pemandangan alam di sekeliling yang dilatarbelakangi Gunung Seminung, semakin melengkapi keindahan danau ini. Kalau anda ingin menginap, ada juga 3 penginapan di tepian danau ini, yaitu Banding Agung, Kotabatu, dan cottage PT Pusri di Sukamarga. Untuk mencapai danau ini diperlukan waktu sekitar 6 jam perjalanan dengan mobil dari Palembang.



Mesjid Raya Baiturrahman

Mesjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu daya tarik wisata budaya yang paling menonjol di Banda Aceh, sekaligus menjadi “icon” pariwisata Aceh. Bangunan ini secara strategis terletak di jantung Kota Banda Aceh yang dilengkapi dengan berbagai arsitektur dan ornamen khas Aceh yang luar biasa. Mesjid ini menjadi salah satu sasaran kunjungan wisatawan.

Mesjid ini dibangun sekitar 12 abad yang lalu dan pernah dibakar beberapa kali termasuk ketika Belanda menyerang Kuta Raja (Banda Aceh) pada tahun 1873. Kemudian pada tahun 1883 Belanda membangun kembali mesjid tersebut dalam upaya mengambil hati rakyat Aceh. Bangunan mesjid ini memiliki lima buah kubah dan dinding yang lebar serta kerangka yang besar. Di sekitar dasar kubah, dinding dan pilar terdapat bermacam jenis hiasan yang menarik.

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov NAD