Selasa, 23 Februari 2010

Cimanggu

Taman Wisata Alam Cimanggu dengan luas 154 ha dan blok pemanfaatan 65 ha menurut administrasi pemeritahan termasuk wilayah Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten DT II Bandung. Ditinjau dari segi pengelolaan hutannya termasuk Resort KSDA Cimanggu, sedangkan wilayah pengelolaan Perum Perhutani termasuk RPH Cimanggu, BKPH Ciwidey dan Tambak Ruyung Timur, KPH Bandung Selatan.
 
Menurut klasifikasi Scmidt dan Ferguson, Cimanggu dan sekitarnya termasuk tipe iklim B dengan curah hujan rata-rata 3.743 – 4.046 mm per tahun dengan bulan kering maksimal 4 – 3 bulan kering, bulan kering minimal 1,6 – 2,1 sedangkan untuk bulan basah maksimal sebesar 12 dan bulan basah minimal 8,7 – 9,4 serta kelembaban udara 90 persen.
 
Keadaan lapangannya umumnya bergelombang dengan kemiringan 3% - 5% dan berada pada ketinggian 1.225 – 1.350 meter dari permukaan laut. Puncak Gunung Patuha/Gunung Sepuh dengan ketinggian 2.434 dpl.

 
Potensi Wilayah

Image Kawasan TWA Cimanggu yang termasuk kedalam tipe hujan tropis dataran tinggi memiliki pohon yang cukup banyak jenisnya yaitu diantaranya : puspa (Schima wallichii), rasamala (Altingia excelsa), pasang (Querqus sp), kihujan (Engelhardia serrata), kitembaga (Eugenia cuprea), saninten (Castanopsis argentea), baros (Magleatea glauca).
 
Selain hutan alam juga terdapat hutan tanaman rasamala yang penanamannya dimulai sejak tahun 1937, pinus ditanam tahun 1965 dan kayu putih (Eucalyptus), ditanam tahun 1985 – 1988.
 
Sebagai ciri dari hujan tropis, jenis-jenis epifit danl iana serta beberapa jenis anggrek dapat batang-batang pohon, antara lain anggrek kadaka ( Drynaria spp), Anggrek Japati (Phalaenopsis spp), dan kumpai (Lycopodium carimatum). Liana yang terdapat pada kawasan ini mayoritas berkayu serta mempunyai batang yang panjang, besar dan memanjat sampai tajuk-tajuk pohon.
 
Dengan berbagai ragam floranya, kawasan taman wisata alam Cimanggu merupakan habitat yang cocok bagi kehidupan satwa-satwa liar. Jenis satwa liar yang dapat dijumpai pada kawasan ini antara lain : Surili (Presbytis comata), babi hutan (Sus Vitatus), rusa (Cervus timorensis), kancil (Tragulus javanica), macan kumbang (Panthera pardus), kijang (Muntiacus muntjak), ayam hutan (Galus gallus dan g. varius). Sedangkan jenis-jenis burung yang dapat dijumpai antara lain burung belibis (Dendro sygna javanica), tekukur (Sreptopelia chinensis), gagak (Carpus enca), serta burung pipit (Lonchura leucogastroides)
 
Potensi Wisata

Objek wisata alam yang terdapat didalam kawasan TWA Cimanggu, diantaranya adalah :
 
1. Sumber Air Panas : terdapat sumber air panas yang dapat dijadikan sebagai daya tarik tersendiri bagi kegiatan wisata. Sumber air panas di taman ini terdapat dilokasi yaitu : sumber air panas Cimanggu, Ranca Upas dan Gunung Tuduh.
Mandi air panas dapat dilakukan di pemandian air panas Cimanggu dan untuk berobat di ranca upas. Konon menurut cerita sumber air panas tersebut bersumber dari Gunung Sepuh (Gunung Patuha) yang jauh letaknya.
2. Makam Keramat : makam keramat sangiang buruan sampai saat ini banyak dikunjungi orang-orang dari daerah lain di pulau Jawa baik para muda-mudi maupun orang tua dengan maksud untuk berziarah. Didalam makam keramat tersebut terdapat sembilan makam, diantaranya makam keramat Eyang Jaga Reksa, makam Eyang Jambrong, makam Eyang Dalem Kusuma, makam Eyang Raden Sakembaran, makam Eyang Sanga Waringin, makam Eyang Giling Pangancing dan makam Eyang Isteri.
Berkemah : dapat dilaksanakan di Bumi Perkemahan Ranca upas. Disamping berkemah pengunjung dapat pula mandi air panas di dalam lokasi perkemahan yaitu di kolam Gunung Tunduh (kolam alami)
  

0 komentar:

Posting Komentar