Wana wisata ini digunakan untuk wisata berkemah dan outdoorgames seperti wargames dll. Untuk kegiatan berkemah ini tersedia dua kompleks perkemahan dengan kapasitas tampung keseluruhan 20 - 30 unit kemah (300 orang pekemah).
WW sukamantri yang status arealnya merupakan hutan produksi dimanfaatkan sebagai Bumi Perkemahan sejak tahun 1980. Bumi perkemahan ini potensial untuk dike,mbangkan sebagai arena pelatihan jungle survival, pelatihan konservasi dan pengenalan alam sekitarnya.
Pada hari-hari tertentu banyak para pengunjung yang datang, untuk melaksanakan ziarah mencari jodoh ke makam keramat Embah Mangun Jaya yang biasa disebut keramat legok handeuleum. Dan sebagian lagi ke makam keramat Ciomas Sukamantri Nyi Emas dewi Diah Larasati yang menurut juru kunci (H. Ukay) Nyi Dewi Diah Larasati mempunyai nama asli Siti dewi Nyi Emas Diah Larasati yang berasal dari panjalu Galuh Pakuan Pajajaran Bogor, putri dari Sri Baginda maha Raja hariang Kencana Ngora, Nyi Omas oleh ayahandanya diberi tugas untuk mencegah keributan antara kerajaan Pajajaran bogor dengan kesultanan Banten. Sedangkan Embah Mangun jaya merupakan anak Tumenggung arca Domas dai Cirebon Girang yang bernama pangeran Panjuan salah astu cucu dari Prabu Siliwangi. Embah Mangun Jaya datang ke Sukamantri bertugas untuk menyebarkan agama Islam dan sampai meninggalnya, beliau dimakamkan dilegok Handeuleum Gunung Salak, apabila pengunjung akan berziarah melalui Buper sukamantri. Sedangkan lokasi pemakaman Nyi Omas Dewi Larasati di pemakaman keramat Ciomas Sukamantri, yang kondisi jalannya melalui jalan setapak proyek AUP dengan waktu tempuh sekitar 10 menit.
Fasilitas yang sudah tersedia dalam wana wisata ini adalah berupa pos jaga, pondok kerja, loket karcis (belum berfungsi), jalan setapak, tempat parkir, MCK, shelter (gardu pandang), tempat duduk, ruang informasi dan tempat sampah.
Aksebilitas
Wana wisata ini dapat dicapai dari kecamatan Ciomas (14 km) dan dari Kabupaten Bogor (14 km). Kondisi jalan umumnya baik (beraspal), dapat dilalui kendaraan roda empat. Sarana transportasi umum yang ada adalah angkutan kota dari terminal Ramayana ke jurusan Ciapus untuk selanjutnya dicapai dengan jalan kaki atau mobil carteran sejauh 2 km.
Selasa, 23 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar